Blog

losandes.biz: 11 Survei Terbaru Capres 2024 Ganjar Vs Prabowo Vs Anies


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: 11 Survei Terbaru Capres 2024 Ganjar Vs Prabowo Vs Anies yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – Berbagai lembaga survei sudah merilis hasil sigi mereka terkait elektabilitas bakal calon presiden yang diprediksi akan turut serta dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Berikut ini 11 survei terbaru yang dirangkum dari pemberitaan CNBC Indonesia sejak awal Juli 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lembaga Survei Nasional (LSN)

Survei ini dilaksanakan pada 10 sampai 19 Juli 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).

Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.

Fixpoll Media Polling Indonesia

Anas berkata capaian Anies di Jawa Barat karena kekompakan pemilih PKS dan Partai NasDem.

Sementara itu keunggulan Anies di Jabar disebabkan beberapa faktor yaitu, Pertama, Anies identik dengan tokoh perubahan, sekitar 37,5 persen. Citra Anies sebagai pemimpin yang mewakili umat juga berpengaruh dalam survei ini.

“Anies direpresentasikan sebagai figur yang mewakili visi politik keumatan. Masyarakat Jabar yang menginginkan pemimpin memiliki visi politik yang membawa kemaslahatan umat jumlahnya 44,6 persen,” ucap Anas.

Berita selengkapnya >>> Klik di sini

Indikator Politik Indonesia (IPI)

Survei itu digelar pada 20-24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden. Responden diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Responden diberi pertanyaan ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?’.

Berikut ini elektabilitas simulasi tiga nama capres:

Berikut urutan tren dukungan dari basis Jokowi-Ma’ruf:

Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI)

“Sementara Anies Baswedan akhir 2022 lalu di angka 16,7% sekarang menjadi 23,3%,” tambahnya.

Survei ARCI dilakukan pada 4 Juli-15 Juli 2023. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.250 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota Jatim. Survei ARCI memiliki margin of error sebesar 2,8% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Berikut elektabilitas tiga cepres di Jawa Timur versi survei ARCI:

3. Anies Baswedan 23,3%.

Belum menjawab/belum menentukan 12,5%

Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic)

Indostrategic merilis hasil survei nasional bertajuk “Keberlanjutan Vs Perubahan: Dinamika Peta Politik Menuju Pemilu 2024”. Seperti dikutip dari bahan paparan yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (14/7/2023), Indostrategic menjalankan survei nasional dengan metode multi-stage random sampling yang melibatkan sampel 1.400 responden di 38 provinsi yang meliputi 84 dapil di seluruh Indonesia, dengan Margin of Error (MoE) 2,62%.

Pertanyaan berikut adalah “Apakah Ibu/Bapak/Saudara akan memilih Kandidat Calon Presiden (Capres) yang didukung oleh Presiden Jokowi?”. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Akan mengikuti pilihan Presiden Jokowi: 19,3%
Tidak akan mengikuti pilihan Presiden Jokowi: 56,6%
Ragu-ragu/masih menimbang: 21%
TT/TJ: 3,1%


“Sebesar 56,6% responden tidak akan mengikuti capres pilihan Presiden Jokowi,” tulis Indostrategic.

Pertanyaan berikut adalah “Menurut Ibu/Bapak/Saudara, apakah “sebaiknya” Presiden Joko Widodo bersikap netral, bersikap abu-abu, ataukah tidak netral (cawe-cawe) dalam Pilpres 2024 mendatang?”. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Netral: 64,6%
Abu-abu (tidak jelas): 15,5%
Tidak netral dan memanfaatkan kekuasaan/pengaruhnya untuk salah
satu kandidat capres tertentu: 16,4%
TT/TJ: 3,5%



“Sebesar 64,6% responden menilai bahwa Presiden Jokowi sebaiknya bersikap netral dalam Pilpres 2024 mendatang.” tulis Indostrategic.

Poligov

Berikut simulasi 10 nama bacapres:

Berikut simulasi 3 nama bacapres:

Lembaga Survei Jakarta (LSJ)

Survei tersebut digelar pada 20 hingga 29 Juni 2023 di 34 Provinsi Indonesia. LSJ melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak atau systemic random sampling.

Survei ini dilakukan dengan wawancara via telepon dengan bantuan kuesioner. Adapun margin of error survei +/- 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)

Demikian pula Demokrat yang menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi wakil Anies. Jika posisinya seperti ini, kira-kira kekuatan elektabilitas Ganjar seperti apa ketika dipasangkan dengan Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansah, Mahfud MD, Sandiaga Uno, Said Aqil Siroj, dan Yahya Cholil Tsaquf?

Mahfud juga banyak dibicarakan oleh para elite politik dan media. Setahun terakhir Mahfud juga cukup menonjok karena berbagai kasus yang dia respons berkaitan dengan penegakan hukum dalam posisinya sebagai menteri senior.

“Secara statistik, yang harus dikatakan adalah tidak ada perbedaan suara signifikan terhadap dua pasangan ini,” kata Saiful.

Indikator Politik Nasional (IPN)

Survei itu digelar pada 17 hingga 27 Juni 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Sample survei dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling.

Metode survei dilakukan dengan wawancara langsung atau direct interview dengan bantuan kuesioner. Adapun margin of error survei +/- 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Berikut ini hasil survei elektabilitas Capres 2024 versi IPN:

Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Hasil survei LSI dirilis pada Selasa (11/7/2023), target populasi survei LSI adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional. Survei dilakukan pada 1-8 Juli 2023.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Simulasi 3 nama

Responden diberikan pertanyaan: Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?… (%)

“Yang menarik juga adalah Anies juga mengalami penurunan,” imbuhnya.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)

Saiful menjelaskan bahwa survei SMRC yang dilakukan pada Mei 2023 itu menunjukkan secara umum ada 33 persen yang menyatakan masih sangat atau cukup besar kemungkinan untuk mengubah pilihan presiden. Sementara yang menyatakan kecil atau sangat kecil kemungkinan untuk mengubah pilihan sebesar 64 persen, masih ada 3 persen yang belum menjawab.

Saiful menyatakan bahwa dalam sejarah pemilihan presiden langsung di Indonesia, selisih suara antar-calon tidak pernah terlalu besar, kecuali dalam Pilpres 2009. Ketika itu, Susilo Bambang-Yudhoyono mendapatkan suara sekitar 60 persen, sisanya dibagi oleh dua lawannya. Selisihnya sekitar 20 persen.

Sementara dalam dua pilpres terakhir, selisih suara hanya sekitar 5 sampai 10 persen. Karena itu, menurut Saiful, angka 33 persen yang menyatakan mungkin akan berpindah pilihan itu besar. Kalau angka 33 persen tersebut cenderung pada calon tertentu, pengaruhnya akan siginifikan. Namun jika berubahnya proporsional, pengaruhnya tidak akan besar.

“Jika perbedaan pemilih kuat dan lemah signifikan di masing-masing calon, maka perubahan-perubahan atau suara swing akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perolehan akhir dalam kontestasi ini,” jelas pendiri SMRC tersebut seperti dikutip siaran pers.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)