Blog

losandes.biz: 7 Fakta Guru Cirebon Dipecat Usai Kritik di IG Ridwan Kamil


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: 7 Fakta Guru Cirebon Dipecat Usai Kritik di IG Ridwan Kamil yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Cirebon

Muhammad Sabil dipecat dari tempatnya mengajar. Guru SMK di Cirebon ini mendapat sanksi yang berat usai melontarkan kritikan kepada Ridwan Kamil di Instagram pribadi Gubernur Jawa Barat tersebut.

Berikut rangkuman detikJabar mengenai 7 fakta guru Cirebon dipecat usai kritik di Instagram Ridwan Kamil:

Kritik soal Baju Partai

Kejadian ini berawal saat Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Emil itu mem-posting salah satu kegiatannya dalam akun Instagram pribadi miliknya pada Selasa (14/3/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat itu, Ridwan Kamil mengunggah posting-an ketika dirinya tengah berkomunikasi dengan para siswa SMP di Tasikmalaya secara daring. Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil memberi apresiasi kepada para pelajar yang rela urunan membelikan sepatu untuk salah satu temannya.

Dalam komentarnya, Muhammad Sabil mempertanyakan posisi Ridwan Kamil saat berkomunikasi dengan para siswa SMP di Tasikmalaya tersebut. Sebab, Sabil menilai, dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil seolah membawa unsur politis ke lingkungan sekolah.

“Awalnya saya memberikan komentar dalam posting-an Ridwan Kamil saat beliau sedang zoom meeting dengan SMP di Tasikmalaya perihal anak-anak sekolah yang patungan sepatu untuk salah satu temannya. Dalam zoom meeting itu, saya lihat beliau menggunakan jas kuning. Akhirnya saya terpicu untuk komentar,” kata Sabi di Cirebon, Rabu (15/3/2023).

“Komentar saya, lebih kurangnya adalah, maneh (kamu) dalam posisi apa? Sebagai Gubernur, kader partai, atau sebagai pribadi Ridwan Kamil. Saya cuma posting (komentar) itu,” kata dia.

Dihujat Netizen

Usai melontarkan pertanyaan pada posting-an Ridwan Kamil itu, komentarnya pun banyak mendapatkan balasan. Baik balasan dari Ridwan Kamil maupun balasan dari netizen.

“Ternyata komentar saya di-pin menjadi komentar dengan urutan teratas. Memang dibalas juga oleh Ridwan Kamil, dengan balasan ‘menurut maneh kumaha‘ (menurut kamu gimana)?”kata Sabil.

Sekitar kurang lebih satu jam setelah berkomentar dalam posting-an Ridwan Kamil, Sabil sendiri mengaku kaget. Sebab, saat ia membuka kembali akun Instagramnya, Sabil mendapat banyak notifikasi.

Ia mengaku mendapat banyak hujatan dari netizen usai berkomentar dalam posting-an Ridwan Kamil. Tidak hanya kepada dirinya, hujatan dari netizen juga bahkan turut merambat ke lembaga sekolah tempat Sabil bekerja.

“Saya nggak nyangka bakalan begini. Karena banyak netizen yang nge-tag lembaga tempat saya bekerja yaitu sekolahan, akhirnya saya memutuskan untuk me-remove (hapus) komentar saya pada posting-an Ridwan Kamil. Karena banyak komentar negatif dari netizen. Saya nggak mau menjatuhkan nama baik lembaga pendidikan saya,” kata dia.

RK DM Akun Instagram Sekolah

Akibat dari komentarnya itu, Sabil juga mengaku mendapat informasi jika akun Instagram Ridwan Kamil mengirimkan pesan langsung (direct message) ke akun Instagram milik sekolah tempatnya bekerja.

“Akun RK men-DM ke akun lembaga sekolah saya. Akun RK ngasih tahu screenshot komentar saya. Terus dia nanya ‘guru itu seperti apa? Seperti ini kah guru?” ujar Sabil.

Usai mendapat DM dari akun Instagram milik Ridwan Kamil, pihak sekolah tempat Sabil bekerja pun kemudian melakukan rapat untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. Di hari yang sama, pihak sekolah pun mengeluarkan surat keputusan pemecatan kepada Muhammad Sabil.

Alasan Pakai Kata Maneh

“Saya menggunakan kata maneh juga dengan pertimbangan kalau Ridwan Kamil itu kan orangnya cepat akrab dengan followers,” ucapnya.

Dia mengaku sudah diberhentikan dari tempatnya dia mengajar. Dia juga sudah mendapat surat pemberhentiannya. “Surat pemecatan itu dibuat tertanggal kemarin (14 Maret 2023). Tapi suratnya baru saya terima hari ini,” ujar Sabil.

Respons Ridwan Kamil

Emil tidak tahu tindakan atau sanksi seperti apa yang diberikan pihak sekolah kepada guru tersebut. Mengingat, hal itu di luar kewenangannya. Kendati begitu, Emil menyarankan cukup diberikan teguran. “Bahwa sekolahnya melakukan sebuah tindakan, itu di luar kewenangan saya. Baiknya sih ditegur saja,” ucapnya.

Jadi Edukasi untuk Netizen

Saat disinggung mengenai komentar guru tersebut disematkan Ridwan Kamil, Emil mengaku hal tersebut sebagai bentuk edukasi. “Kalau saya nge-pin itu saya sedang mengedukasi kepada orang-orang yang kadang-kadang komennya tidak pakai fakta,” kata dia.

Tujuan edukasi tersebut, kata Emil, agar komentar semacam itu tidak ditiru oleh orang lain. “Saya tanya ke Akang, kita mengizinkan enggak orang berkata kasar, misalkan gitu, kan nggak. Nantikan ditiru, makannya diedukasi,” ujar Emil.

Emil menegaskan saat seseorang berkomunikasi memakai bahasa Sunda sebaiknya melihat kembali undak-usuk atau aturan dalam bahasa tersebut.

Disdik Tak Sarankan Sanksi Pemecatan

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat Wahyu Mijaya pun merespons hal itu. Ia memastikan, Disdik tidak pernah menyarankan Sabil dipecat atau bahkan dihapus Dapodik-nya secara permanen.

“Nah yang harus dikomunikasikan lebih lanjut, apakah ada hal yang lain di luar terkait dengan komentar terhadap IG-nya tersebut. Maksudnya hal lain tentang pembelajarannya, perilakunya atau tentang apapun, nah itu mungkin yang harus didalami,” ucapnya menambahkan.

Wahyu menegaskan, Disdik Jabar tidak pernah menyarankan Sabil untuk dipecat dari sekolahnya. Ia lantas membuktikan bahwa Dapodik Sabil saat ini masih tercatat dalam data Kementerian Pendidikan.

“Kalau dari sisi komentar, kami tidak menyarankan yang bersangkutan ini dipecat. Sebagai bukti kalau misalnya kita tidak melakukan itu, sampai saat ini data dapodik yang bersangkutan itu masih tetap ada di kami. Jadi tidak ada kami mengeluarkan data dapodik itu dari sisi kami, tidak ada, data dapodiknya tetep ada di kami,” terangnya.

(ral/iqk)