Blog

losandes.biz: Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Ternyata Mentor Korban di Himpunan Sastra Rusia


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Ternyata Mentor Korban di Himpunan Sastra Rusia yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Mahasiswa Universitas Indonesia, Altafasalya Ardnika Basya (23), membunuh juniornya, Muhammad Naufal Zidan (19), karena terlilit pinjaman online (pinjol). Teman satu kos Altaf, Akbar (22), yang juga Ketua Himpunan Satra Rusia UI, mengatakan Altaf dan Zidan satu organisasi di kampus.

“Itu yang kita sayangkan, kita 1 himpunan Sastra Rusia,” ujar Akbar di Kukusan, Beji, Depok, Minggu (6/8/2023).

Akbar mengatakan dia dan Altaf merupakan mentor Zidan. Dia mengaku dekat dengan Zidan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebenarnya ya karena kami istilahnya kakak tingkat yang ngurus waktu penerimaan mahasiswa baru kita sebatas mentor aja sih (mentornya Zidan). Kecuali kalau saya dengan korban memang sering ada kegiatan di kampus bareng karena kebetulan dia staf saya kan saya sering ngobrol mengenai program kerja itu aja sih yang menunjukkan kedekatan saya dan korban,” ujarnya.

“Nggak, jauh banget (interaksi dengan Altaf lebih saya ke Zidan dari pada Altaf. Nggak (sering main ke kosan), Zidan kan anaknya rumahan banget dia nggak bakal ke kampus kalau nggak ada kegiatan jadi saya juga ngobrol interaksi intens sama Zidan ya di kampus aja,” ujarnya.

Akbar mengaku tak begitu mengetahui interaksi di antara Altaf dan Zidan. Di hari pembunuhan itu, Altaf sama sekali tidak cerita hendak pergi kemana.

“Itu saya kurang tahu (obrolan Zidan dan Altaf). Nggak (Altaf tak sering ke kos Zidan), itu justru pas hari kejadian juga dia (Altaf) nggak ada ngomong apa pun mau ke mana, kayak biasa sih dia nggak ngomong mau ke mana, tiba-tiba kita tahu dari berita, itu aja sih,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Akbar menceritakan keseharian Altaf. Ternyata Altaf diketahui sering begadang.

“Kalau Altaf sendiri biasa, kalau saya sendiri kan biasa bangun pagi daripada teman teman lain. Nah Altaf sendiri biasa begadang, cuma kadang juga jam tidurnya nggak teratur, pernah kadang bangun pagi, pernah nggak tidur sampai pagi,” ujar Akbar.

“Terus tiba-tiba ada kegiatan atau juga tiba-tiba dia bangunnya siang terus, saya tahu pasti dia range keluarnya dari jam 10 pagi paling sering, sampai malam terus dia nggak balik atau jam 12 malam dia baliknya,” lanjutnya.

Akbar menuturkan kegiatan sehari-hari Altaf adalah main kripto. Altaf sering mengeluh lelahnya mencari pinjaman uang untuk menutupi kerugian bermain kripto.

“Kalau untuk nggak ada kegiatan sehari-hari, itu dia biasa ngurus kripto dia itu, ya biasalah selalu ngeluh capeknya dan susahnya cari pinjaman untuk mengganti kerugian itu tadi,” ujarnya.

(isa/isa)