Blog

losandes.biz: Bagaimana Kebohongan Mempengaruhi Hidup kita


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Bagaimana Kebohongan Mempengaruhi Hidup kita yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Banyak orang yang ingin meraih keuntungan pribadi dengan kebohongan.

Sebenarnya, apa motif orang-orang melakukan kebohongan?

Kaum adam memang memiliki sikap kompetitif tinggi, baik dalam hal olahraga atau keuangan. Mereka juga sangat takut pada rasa malu.

“Ini terikat pada kode maskulinitas. Jika mereka dipermalukan oleh orang lain, maka mereka merasa lebih rendah dari laki-laki lainnya,” kata Pollack.

Menurut Pollack, ini terutama berlaku bagi para atlet yang diharapkan selalu menang.

Tapi, selalu menang adalah standar yang mustahil. Bahkan, pembalap sekelas Lance Amstrong pun yang ketahuan memakai doping saat kejuaraan Tour de France.

Sekali seorang pria berbohong, ia akan terus melakukannya, bukan dengan melupakan tapi mengesampingkan fakta sebenarnya.

Padahal, menyembunyikan suatu fakta dapat melukai kekuatan otak, kesehatan dan kebahagiaan.

1. Membuat cemas

Sayangnya hal itu justru hanya membuat kita semakin memikirkannya. Hal itu diyakini berkontribusi terhadap gangguan stres pasca-trauma, depresi, dan gangguan obsesif-kompulsif.

Baca juga: Hai Perempuan, Lakukan Ini untuk Bangkit dari Trauma Kekerasan…

2. Mengalihkan perhatian

Menyembunyikan kebenaran seperti sebuah kantor yang dipenuhi cahaya menyilaukan atau kebisingan yang sangat mengganggu fokus kerja.

3. Berat badan meningkat

Dalam sebuah penelitian terbaru, para responden diminta menuliskan rahasia besar, seperti selingkuh pada pasangan, atau rahasia kecil, seperti diam-diam makan pizza saat sedang diet.

4. Membahayakan kesehatan

Riset menemukan orang yang selamat dari tragedi Holocaust yang lebih terbuka mengungkapkan pengalaman mereka memiliki kesehatan yang lebih baik.

Baca juga: Mengapa Pria Lebih Jujur dan Suka Curhat ke Sahabat Pria

Namun, semua orang pasti memiliki rahasia. Lantas apa yang harus kita lakukan?

– Bersikap jujur jika

Menurut Heitler, bersikaplah jujur saat seseorang menanyakan rahasia tersebut kepada kita secara langsung. Berbohong justru membuat kesalahan jauh lebih buruk. Misalnya, diam-diam kita menggunakan kartu kredit untuk membeli tiket konser.

“Berbobong akan menghancurkan kepercayaan. Setelah Anda berbohong, kita akan terus melakukan kebohongan,” ucapnya.

Saat melakukan sebuah kesalahan, sebaiknya kita mengakuinya dan meminta maaf. Semakin cepat kita memperbaiki kesalahan akan semakin baik untuk diri kita.

Kita mungkin akan merasa cemas berada di dekat orang yang mungkin mengetahui kebohongan kita. Cukup jaga jarak dan tidak perlu mengungkapkan secara terbuka semua rahasia kita.

– Tetap tutupi

Ada kalanya kita tetap harus menutupi fakta sebenarnya jika kebenarannya tidak lama lagi terungkap.

Misalnya, pasangan memiliki hari yang buruk. Untuk membuatnya bahagia, katakan saja jika kita akan segera mendapatkan kenaikan gaji.

Cara ini justru membuat komunikasi dengannya lebih baik, stres berkurang dan membuat diskusi terkait finansial lebih lancar jika keduanya sama-sama sedang jernih.

Menurut Pollack, para pria kemungkinan akan menjaga rahasia orang lain sampai mati karena tak ingin mempermalukan orang lain. Ada beberapa hal yang tidak perlu diketahui oleh orang-orang di sekitar kita.

Jadi, saat mereka menanyakan suatu fakta yang tak patut untuk diketahui, katakan saja jika kita tak ingin membicarakannya atau terlalu rumit untuk diceritakan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.