Blog

losandes.biz: Belanja Iklan Medsos Golkar Tertinggi Mayoritas Konten Berupa Visual


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Belanja Iklan Medsos Golkar Tertinggi Mayoritas Konten Berupa Visual yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Hasil analisis Litbang Kompas menunjukkan bahwa Partai Golkar merupakan partai politik (parpol) dengan nilai belanja iklan di media sosial tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

“Untuk kategori partai politik, biaya iklan tertinggi berasal dari Partai Golkar. Nilainya terbilang cukup jauh dari parpol lainnya. Golkar menggelontorkan total dana Rp 3,75 miliar,” tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Selasa (4/7/2023).

Dana tersebut hampir semuanya berasal dari Yayasan Golkar Institute, lembaga pembinaan kader partai yang didirikan pada 8 September 2020 lalu.

Menurut Litbang Kompas, nominal biaya iklan tersebut mencerminkan usaha parpol untuk meningkatkan popularitas mereka di jagat media sosial.

Masifnya belanja iklan Partai Golkar menunjukkan bahwa partai berlambang pohon beringin itu ingin menjangkau khalayak seluas-luasnya, terutama pada Facebook dan Instagram.

“Sebagai gambaran, dalam tiga bulan terakhir, akun Facebook Golkar 2024 dan Instagram @golkar.2024 menelan biaya belanja iklan Rp 2,8 miliar dengan jumlah konten yang ditayangkan 2.378,” tulis Litbang Kompas.

Mayoritas konten yang disajikan berupa visual, dalam bentuk gambar maupun video. Konten video yang ditampilkan pun dikatikan dengan tautan YouTube Golkar 2024.

“Upaya yang dilakukan Golkar itu menunjukkan, pemanfaatan ekosistem informasi pada platform digital, khususnya medsos, menjadi ujung tombak guna meningkatkan popularitas dan memenangi persaingan politik,” tulis Litbang Kompas.

Analisis data Meta

Analisis ini dilakukan terhadap data yang dirilis oleh Meta Platform, perusahaan yang menaungi Instagram dan Facebook.

Baca juga: Milenial dan Gen Z Paling Banyak di Pemilu 2024, Golkar Kepikiran Rebranding

Perusahaan teknologi ini memiliki kebijakan transparansi nilai belanja iklan, terutama pada topik iklan isu sosial, pemilu, dan politik.

Meta menyediakan data yang bisa diakses oleh publik sejak Agustus 2020 dan masih terus berlangsung hingga sekarang.

Pada periode tiga bulan terakhir, yakni 1 April 2023-29 Juni 2023, Meta Platform melaporkan terdapat nilai transaksi iklan politik dan pemilu mencapai Rp 10,9 miliar.

Nominal belanja iklan politik ini berasal dari lima golongan pengiklan, yakni, tokoh politik, partai politik, kelompok sukarelawan pendukung tokoh, kelompok masyarakat atau entitas lainnya, serta media massa (pers) yang mempromosikan produk jurnalistiknya melalui Facebook dan Instagram.

Baca juga: Jawaban Golkar Saat Ditanya Kemungkinan Dukung Anies atau Gabung KPP

Dari lima golongan pengiklan tersebut, kelompok tokoh politik, parpol, dan kelompok sukarelawan pendukung tokoh mengeluarkan biaya iklan hingga Rp 7,44 miliar.

“Artinya, lebih dari 70 persen belanja iklan sosial, politik, dan pemilu di perusahaan Meta untuk sementara ini sebagian besar berkaitan dengan komponen parpol guna menyongsong tahun Pemilu 2024,” tulis Litbang Kompas.

Jika diteliti lebih lanjut, dari tiga golongan pengiklan itu, dapat ditemukan pola belanja yang cukup spesifik.

Caranya, dilakukan pemetaan dengan mengelompokkan akun belanja iklan berdasarkan kata kunci terkait dengan identitas politik.

“Misalnya, menggunakan acuan nama tokoh bakal capres yang dilengkapi dengan nama parpol dan juga nama ketua umum parpol bersangkutan,” tulis Litbang Kompas.

Baca juga: Belanja Iklan Digital Tumbuh, Grab Susun Strategi Gaet Konsumen

Hasil pengolahan data dapat membedakan antara iklan yang ditujukan atas nama tokoh politik dan atas nama parpol.

Iklan tokoh politik memiliki nilai Rp 2,59 miliar, sedangkan atas nama parpol senilai Rp 4,84 miliar.

“Meskipun dapat dibedakan menjadi dua kelompok seperti itu, tetap saja memungkinkan bahwa iklan pada akun parpol dapat berisi informasi tokoh politik yang diusungnya,” tulis Litbang Kompas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.