Blog

losandes.biz: BPS Konflik RusiaUkraina Pengaruhi Ekspor Impor hingga Inflasi di Indonesia


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: BPS Konflik RusiaUkraina Pengaruhi Ekspor Impor hingga Inflasi di Indonesia yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, konflik antara Rusia dengan Ukraina turut mempengaruhi Indonesia dalam sejumlah aspek, mulai dari kinerja ekspor impor, neraca perdagangan, hingga inflasi di bulan-bulan berikutnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan, pengaruh itu disebabkan karena kedua negara, baik Rusia maupun Ukraina, memiliki hubungan dagang dengan Indonesia.

Beberapa komoditas yang menjadi komoditas utama ekspor impor kita ke Rusia maupun Ukraina tentu akan mempengaruhi,” kata Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Harga Elpiji Dunia Meroket Imbas Perang Rusia-Ukraina, Jadi Momentum Terbitnya Aturan Kompor Listrik

Kendati demikian, besarnya pengaruh belum bisa dipastikan. Setianto bilang, besarannya akan diumumkan BPS pada rilis ekspor-impor di pertengahan bulan Maret dan rilis Inflasi di awal April 2022 mendatang.

Yang jelas kata Setianto, konflik tersebut mempengaruhi suplai dan demand dari komoditas tertentu, baik di dunia maupun di Indonesia.

“Barangkali (ada) yang berdampak langsung terhadap beberapa komoditas atau inflasi kita. Kita hanya memotret angka-angka yang ada, tidak memprediksi atau berspekulasi. Jadi itu yang bisa saya sampaikan terkait dampak perang Rusia Ukraina,” ucap Setianto.

Baca juga: Dana Asing Banyak Parkir di Pasar Modal Indonesia Saat Perang Rusia-Ukraina, Ini Sebabnya

Tercatat, Indonesia memiliki hubungan dagang nontradisional dengan kedua negara. Mengacu data BPS, nilai ekspor Indonesia ke Rusia pada Januari 2022 mencapai 176,5 juta dollar AS, sementara nilai ekspor ke Ukraina mencapai 5,4 juta dollar AS.

Komoditas terbesar yang diekspor RI ke Rusia adalah lemak dan minyak hewan nabati sebesar 102,4 juta dollar AS, dan alas kaki mencapai 7,8 juta dollar AS.

Sementara, komoditas yang diekspor ke Ukraina adalah lemak dan minyak hewan nabati sebesar 933.217 dollar AS dan alas kaki 571.437 dollar AS.

Baca juga: AS Beri Sanksi Baru ke Rusia, Harga Minyak Dunia Naik Jadi 100,99 Dollar AS Per Barrel