Blog

losandes.biz: Daftar Kebohongan Tersangka Kasus Pembunuhan di Magelang Mulai dari Pekerjaan hingga Motif


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Daftar Kebohongan Tersangka Kasus Pembunuhan di Magelang Mulai dari Pekerjaan hingga Motif yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM – Dhio Daffa Syahdilla (22), tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang melakukan banyak kebohongan dalam kasus ini.

Diketahui, tersangka telah membunuh ayahnya, Abbas Ashar (58), ibunya, Heri Riyani (54), dan kakak perempuan pertama, Dhea Choirunnisa (25).

Aksi pembunuhan ini dilakukan di rumah keluarga di Jalan Sudiro, No 2, Gang Durian, RT10/RW1, Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022).

Dhio membunuh tiga anggota keluarganya dengan cara memberikan racun pada minuman teh dan es kopi yang kemudian diminum para korban.

Berikut daftar kebohongan yang dilakukan oleh Dhio dalam kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang:

1. Dhio mengaku bekerja 

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan tersangka berbohong terkait pekerjaannya.

Dalam proses pemeriksaan tersangka mengaku bekerja di sebuah perusahaan milik negara, namun kesaksian tersebut palsu setelah dilakukan pengecekan data.

“Memang sempat tersangka mengaku memiliki pekerjaan di salah satu perusahaan milik negara pada tahun 2018-2021, namun setelah dilakukan cross check ternyata tidak ada data yang bersangkutan bekerja di sana. Sepertinya demikian tersangka memberikan keterangan bohong,” ujarnya dikutip dari TribunJogja.com.

2. Dhio berpura-pura menjadi saksi

Awalnya kasus tewasnya tiga anggota ini diduga karena keracunan.

Dhio menjadi orang pertama yang menemukan jasad ketiga anggota keluarganya dan meminta bantuan asisten rumah tangga untuk mengevakuasi.

Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga di Kabupaten Magelang, Dua Kali Berupaya Meracun dan Motifnya Sakit Hati

Asisten rumah tangga, Sartinah (47) mengaku saat kejadian Dhio tetap berada di rumah dan tidak berusaha kabur untuk menyembunyikan alibinya sebagai saksi.

Sartinah, anaknya dan Dhio bekerja sama untuk mengangkat jasad para korban.