Blog

losandes.biz: Di Balik Serangan Rusia Vs Ukraina Ternyata Ini Alasan dan Sejarahnya


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Di Balik Serangan Rusia Vs Ukraina Ternyata Ini Alasan dan Sejarahnya yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Sejak beberapa hari lalu, Rusia mulai melancarkan serangan militer terhadap Ukraina seperti kekhawatiran Barat selama ini.

Dalam pidatonya, Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan operasi militer khusus terhadap Ukraina, Kamis (24/2/2022).

Rudal-rudal Rusia menghujani kota-kota di Ukraina, erangan ini berdampak ke sejumlah wilayah yang menjadi sasaran serangan Rusia.

Ukraina melaporkan iring-iringan pasukan melintasi perbatasannya ke arah timur wilayah Chernihiv, Kharkiv, dan Luhansk. Pasukan Rusia lainnya tiba dari laut di Odessa dan Mariupol di bagian selatan.

Suara-suara ledakan terdengar sebelum dini hari di Kiev. Baku tembak terjadi di dekat pelabuhan utama dan suara sirene meraung di kota itu.

Lantas, apa penyebab penyerangan Rusia terhadap Ukraina?

Baca juga: Sejarah Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin mengatakan, salah satu alasannya menyerang Ukraina adalah para pemimpin kelompok separatis di Ukraina timur meminta bantuan Rusia.

“Dan untuk tujuan ini, kami akan berusaha untuk mendemiliterisasi Ukraina dan mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap orang-orang damai, termasuk warga negara Rusia,” sambung Putin.

Putin menambahkan bahwa “keadilan dan kebenaran” ada di pihak Rusia, dalam pidato khususnya di televisi.

Sebelumnya, Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur, Donetsk dan Luhansk.

Setelah Putin mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Barat semakin khawatir Rusia tengah menyusun rencana untuk menyerang Ukraina.

Hingga akhirnya, Rusia benar-benar menyerang Ukraina secara besar-besaran pada Kamis.

Sejarah konflik Rusia vs Ukraina

Mengenai mengapa konflik Rusia vs Ukraina terjadi, dilansir dari Al Jazeera, berdasarkan sejarahnya sekitar 1.200 tahun lalu, Rusia, Ukraina, dan Belarusia lahir di tepi Sungai Dnieper di Kievan Rus, sebuah negara adidaya pada abad pertengahan yang luasnya mencakup sebagian besar Eropa Timur.

Namun, Putin berulang kali mengeklaim jika keduanya adalah satu bagian dari peradaban Rusia. Sementara Ukraina, berulang kali membantah klaim tersebut.

Keruntuhan Uni Soviet hingga Krisis pada 2013

Sebelum menegang di tahun 2022 ini, beberapa konflik terjadi antara Rusia dan Ukraina dimulai dari keruntuhan Uni Soviet pada 25 Desember 1991.

Kemudian Ukraina dilanda krisis dengan merebaknya protes di ibu kota Kiev, pada November 2013.

Kala itu, massa menentang keputusan Yanukovych yang menolak kesepakatan integrasi ekonomi yang lebih besar dengan Uni Eropa.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kepemimpinan Yanukovych cenderung dekat dengan Rusia. Inilah yang menjadikan ia menolak integrasi ekonomi Uni Eropa.

Setelah tindakan keras oleh pasukan keamanan, massa unjuk rasa justru bertambah dan konflik pun semakin meningkat.

Selain itu, pada awal 2014, Krimea meminta bantuan Rusia untuk menyelesaikan konflik di dalam negerinya.

Pemerintah Rusia pun menerima permintaan tersebut dan mengirimkan pasukannya untuk menduduki Krimea.

Hal tersebut Rusia lakukan lantaran letak geopolitik Krimea yang strategis dan bisa dimanfaatkan Rusia untuk memperkuat pengaruh di kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah.

Melihat campur tangan Rusia atas konflik dalam negeri Ukraina, Uni Eropa pun mengecam.

Baca juga: Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Menyerang Ukraina

Gagal berdamai hingga keinginan Ukraina bergabung dengan NATO

Sejarah konflik antara Rusia vs Ukraina juga terjadi pada tahun 2015 karena upaya damai yang gagal.

Sejak Februari 2015, Rusia dan Ukraina telah berusaha untuk menghentikan kekerasan melalui Perjanjian Minsk, dengan Perancis dan Jerman sebagai penengah.

Perjanjian tersebut mencakup ketentuan untuk gencatan senjata, penarikan persenjataan berat, serta kontrol penuh pemerintah Ukraina di seluruh zona konflik.

Namun, upaya damai ini gagal dan konflik bersenjata di Donbass masih terus berlangsung hingga sekarang.

Konflik Rusia vs Ukraina yang terjadi saat ini juga disebabkan keinginan Ukraina untuk bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Baca juga: Rudal Rusia Hujani Kota-kota Ukraina, 2 Ledakan Keras Terdengar di Kiev

Keinginan Ukraina tersebut semakin memicu ketegangan antar keduanya.

NATO sendiri adalah organisasi pertahanan dan keamanan di kawasan Atlantik Utara yang meliputi negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.
Beberapa negara bekas Uni Soviet juga menjadi bagian dari NATO, seperti Lithuania, Estonia, dan Latvia.

(Sumber: Kompas.com Penulis Diva Lufiana Putri | Editor Sari Hardiyanto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.