Blog

losandes.biz: Dicapreskan Golkar Ini Prestasi Airlangga di Kursi Menko Perekonomian


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Dicapreskan Golkar Ini Prestasi Airlangga di Kursi Menko Perekonomian yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Partai Golkar berkomitmen memajukan ketua umum mereka yang juga menjabat Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden 2024. Bagaimana rekam jejak prestasi Airlangga sebagai Menko?

Dirangkum detikcom, Selasa (26/10/2021), Menko Airlangga pernah menerima penghargaan Priyadarshni Academy Global Award for Outstanding Contribution to National Economic Recovery dari Priyadarshni Academy pada Senin (20/9). Airlangga dinilai sebagai tokoh Indonesia yang berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi nasional dan penanganan Covid-19, baik untuk Indonesia maupun India.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Priyadarshni Academy adalah akademi yang memberikan layanan kemanusiaan terutama di bidang sosial budaya dan pendidikan dan sudah menggelar Global Awards Function sejak berdiri pada 1985.

Airlangga saat itu berharap hubungan bilateral Indonesia dan India semakin mesra, terutama terkait pemulihan kesehatan dan ekonomi.

“Sebagai upaya dalam mendorong perekonomian dan menangani pemulihan sektor kesehatan, kerja sama internasional menjadi kunci untuk memenangkan perjuangan, karena tidak ada negara yang dapat menghadapi situasi ini sendiri, dan Indonesia sangat menghargai kerja sama dengan India,” ujar Airlangga.

Selain itu, Airlangga sebagai Menko Perekonomian merangkan Ketua Komite KPC-PEN menyampaikan pemerintah telah menyalurkan insentif untuk program Kartu Prakerja Rp 5,59 triliun per 14 Juni 2021.

Airlangga menegaskan pemerintah akan melanjutkan program Program Kartu Prakerja hingga akhir tahun 2021 guna mengurangi angka pengangguran dan mendukung terciptanya wirausaha lokal baru.

“Di mana program tersebut sudah berhasil mengubah sekitar 17 persen pengangguran menjadi para wirausahawan,” ujar Airlangga.

Airlangga menyampaikan anggaran dana untuk Program Kartu Prakerja di semester I-2021 mencapai Rp 10 triliun. Dari anggaran tersebut, para calon penerima manfaat akan mendapatkan bantuan pelatihan Rp 1 juta, insentif pasca pelatihan Rp 2,4 juta serta insentif pasca survei Rp 150 ribu.

Dikutip dari situs pribadinya, Airlangga dinilai berhasil membawa Indonesia keluar dari resesi. Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan, Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto bisa meredam penyebaran Covid-19 sekaligus sukses membawa Indonesia keluar dari resesi.

Yose menambahkan, Airlangga telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengamankan sisi ekonomi nasional. Hal inilah yang membuat Indonesia kini keluar dari resesi ekonomi. Menurut Yose, perbaikan ekonomi nasional lebih disebabkan karena perbaikan kesehatan. Imbasnya, sambung dia, pengeluaran uang tidak lagi bersikap wait and see sehingga investor juga tak segan untuk menanamkan modalnya.

“Kita melihat situasi ini secara helicopter view, tidak bisa secara parsial. Jika hanya dilihat dari sisi kesehatan, kebijakan terkesan kurang tegas. Jika dilihat dari sisi ekonomi saja, kebijakannya terkesan terlalu membatasi. Ini harus dilakukan secara hati-hati dan dihitung dengan cermat, karena pemerintah harus mempertimbangkan berbagai aspek ini,” kata Yose.

(mpr/ega)