Blog

losandes.biz: Eks Dirut Transjakarta Ditelikung Penyelewengan Bansos Beras


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Eks Dirut Transjakarta Ditelikung Penyelewengan Bansos Beras yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Penyelidikan kasus ini sudah dilakukan KPK sejak 2021, dengan melakukan pemanggilan ke sejumlah pihak. Namun baru menjadi perhatian publik, setelah KPK meminta dilakukan pencegahan ke luar negeri terhadap pihak BGR maupun PTP.  Dari pihak BGR adalah Kuncoro Wibowo (eks Dirut BGR) yang sedang menjabat sebagai Dirut PT Transjakarta, BS, dan AC . Sedang dari pihak PTP ada inisial RR, RC, dan IW.

Untuk mengetahui lebih mendalam kasus ini, Republika.co.id berhasil menemui Kuncoro Wibowo,  yang saat kasus terjadi menjabat sebagai Direktur Utama BGR Persero. Dalam pertemuan di kawasan Blok M itu, Kuncoro yang akhirnya mundur dari jabatan terakhirnya sebagai Dirut Transjakarta ini, memaparkan lika-liku perjalanan kasus bansos beras tersebut.

Tender bansos beras di Kemensos digawangi pejabat Kemensos berinisial BSg dan IS. Peserta tender awalnya diikuti di antaranya PT DNR, PT Pos, dan BGR.

Dalam tender itu pemenangnya adalah PT DNR dan BGR. PT DNR memenangkan tender bansos di Indonesia Timur, sedangkan BGR menyalurkan bansos di Indonesia Barat.

Namun kemenangan BGR dalam proyek ini, Kuncoro merasa sudah banyak kejanggalan. Di antaranya, adanya PTP yang diduga sejak awal ditempelkan sebagai konsultan pendamping BGR.

Keikutsertaan BGR dalam tender bansos beras Covid-19, menurut Kuncoro, dilakukan tanpa sepengetahuan dirinya. Akses infomasi dan dokumen-dokumen sengaja tidak diinformasikan kepada Dirut BGR.

Bahkan sebelum memenangkan tender, beberapakali ada surat menyurat antara BSg dengan Direktur BGR berinisial BS yang tidak dilaporkan kepada Kuncoro. Di antaranya, pada 4 Agustus 2020, BSg mengirim surat undangan kepada BS sebagai wakil dari BGR Persero untuk menyusun RAB pengiriman beras bansos.

“BS dan timnya jika mengirim surat atas nama BGR ke Kemensos maupun PTP tidak sepengetahuan dan tidak ada tembusan ke saya,” kata Kuncoro.

Surat-surat yang tidak diberikan ke Kuncoro akhirnya terbongkar pada 19 Agustus 2020. Bermula dari adanya pesan dari Kemensos yang di-forward ke watshapp Kuncoro. Isinya tentang adanya surat dari BSg ke Dirut BGR perihal komponen indeks biaya pengiriman.

Kuncoro menanyakan masalah itu ke BS. “Barulah setelah itu mereka memunculkan surat-surat tersebut,” kata dia.

Pada rapat direksi BGR,  27 Agustus 2020, BS melaporkan bahwa dirinya dan AC (anak buah BS) atas nama BGR mengikuti tender bansos beras di Kemensos dan berhasil memenangkannya.

“Saat itu mereka langsung menyodorkan Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa Bansos Beras Kemensos. BS bilang begini, saya sudah menang tender di Kemensos, dengan kuantitas 200 juta kg beras. Beras itu harus dikirim dari gudang Bulog ke 5 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat), meliputi 19 provinsi di Indonesia Barat. Proyek ini harus selesai dalam waktu sekitar 2 bulan,” ungkap Kuncoro.

Nilai proyek dan penerima Bansos Beras yang harus dilaksanakan BGR. – (istimewa)

Selain itu, BS juga melaporkan dalam proyek ini, sudah ada asistensi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Kejanggalan Tender di BGR

Sebelum memenangi tender di Kemensos, pada 2 September 2020, BS dan AC telah menggelar tender untuk konsultan pendamping BGR.  Proses tender di BGR ini melibatkan pejabat BGR, yaitu BS, AC, TW, JR. Sementara vendor yang mengikuti adalah PTP, AJL, MST, SJP.  Tender dimenangkan oleh PTP.

Ada dua pekerjaan yang diberikan BGR oleh Kemensos. Pertama…..