Blog

losandes.biz: Ini Kelebihan Ridwan Kamil Dibanding Pesaingnya


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Ini Kelebihan Ridwan Kamil Dibanding Pesaingnya yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Sejauh ini, publik pasti mengakui bahwa persaingan untuk menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta telah mengerucut pada 2 nama saja, yaitu Pak Ridwan Kamil (RK) dan Pak Basuki Tjahaya Purnama (BTP), pesaing-pesaing lainnya agaknya secara hitung matematika, fisika, biologi atau dihitung pakai kalkulator super canggih pun, hasilnya tak akan bisa mengungguli pesona dua tokoh ini, sebenarnya ada satu tokoh lagi yang sekaliber mereka, tapi nampaknya mengharapkan ibu hebat tersebut untuk ikut persaingan atau berkolaborasi dengan salah satu dari mereka adalah bagai pungguk merindukan bulan, selain baru saja terpilih kembali memimpin rakyat Surabaya, perahu yang digunakan oleh Pak RK dan Pak BTP dengan partai pendukung Walikota Pencinta Taman tersebut, sepertinya belum bisa “bertemu” dalam satu periuk untuk menggolkan kepentingan bersama, setidaknya dalam waktu dekat ini.

Sayangnya suami dan ayah teladan yang akrab disapa Kang Emil tersebut, sampai hari ini belum juga memberikan isyarat apakah menerima pinangan 2 partai yang sudah terang-terangan menggelar karpet merah demi memuluskan langkah beliau untuk memenangkan hati warga Jakarta pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Jika sampai dengan batas waktu pendaftaran pasangan calon, kang emil belum juga mengiyakan, maka hampir dapat dipastikan tiada lawan yang cukup berat untuk menghentikan langkah Pak BTP memimpin Ibu Kota dari hasil “Jerih Payah” sendiri, bukan sekedar mendompleng atau “pemberian” dari pasangan sebelumnya.

Inilah momentum pembuktian yang sebenarnya bagi Pak BTP, apakah gaya kepemimpinan tangan besi dan otot kawat yang dia pertunjukkan benar-benar disukai atau malah menjadi antipati bagi dirinya, namun secara pribadi penulis meyakini bahwa style kepemimpinan yang “unik” tersebutlah yang mendongkrak popularitas Pak BTP, sehingga sangat beralasan jika para pendukung dan simpatisan Pak BTP melakukan segala upaya, taktik dan siasat agar Pak RK benar-benar batal ikut persaingan, karena “mereka” menyadari batu sandungan terbesar bagi Pak BTP untuk duduk kembali memimpin warga jakarta adalah keiukutsertaan Pak RK dalam Pilgub tersebut.

Tetapi jika dalam perjalanannya Kang Emil berbulat tekad untuk memberikan Pengabdian, Karya, Kecerdasan, kejujuran, Kasih Sayang dan ketulusannya agar tidak hanya dirasakan oleh wong Bandung saja, maka “alamat buruk” bagi Pak BTP, karena ia akan menghadapi lawan berat, betapa tidak beberapa kelebihan Pak RK dapat menjadi kartu truf bagi beliau, diantaranya:

2. Terkait dengan ketegasan dalam memimpin, walaupun tidak secara mutlak orang mengakui bahwa kedua sosok pemimpin ini sama ketegasannya, namun secara umum masyarakat sama mengamini bahwa mereka berdua adalah sosok pemimpin yang tegas, bedanya jika Pak BTP dinilai sangat garang dan cenderung kasar dan membabi buta, maka Pak RK dinilai lebih humble dalam menerapkan sikap tegasnya, terbukti beliau makin dicintai rakyatnya sejalan dengan wajah bandung yang dari hari ke hari makin membaik dalam segala bidang, dan praktis tidak ada konflik yang menjurus lapor melapor ke pihak yang berwajib seperti Pak BTP yang acap kali lakukan, yaitu berseteru dengan warganya sendiri. Bibit-bibit kebencian dan permusuhan yang telah ditanam oleh Pak BTP dengan sikap arogannya tersebut, akhirnya menuai hasil dengan bermunculannya sekelompok masyarakat yang menjadi haters bagi Pak BTP. Sekali lagi jika hanya sosok H. Lulung yang menjadi lawan Pak BTP, maka kelompok pembenci Pak BTP ini nyaris dapat diabaikan, akumulasi suara mereka menjadi tidak signifikant untuk menggerus perolehan suara Pak BTP, tetapi menjadi persoalan jika Pak BTP bertemu lawan yang sama kuatnya, maka kelompok kecil ini bisa menjadi penentu kemenangan bagi Pak RK.

SALAM PEMILU DAMAI


Lihat Politik Selengkapnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Lihat Semua Komentar (8)