Blog

losandes.biz: Jarang Pakai Sunscreen Meningkatkan Risiko Kanker Kulit Ini Penjelasannya Bun


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Jarang Pakai Sunscreen Meningkatkan Risiko Kanker Kulit Ini Penjelasannya Bun yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Tabir surya atau sunscreen adalah bagian penting dalam strategi perlindungan kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV). Akan tetapi, masih banyak orang yang melewatkan perawatan satu ini, Bunda.

Sunscreen memainkan peran penting dalam menghalangi radiasi sinar UV agar tiak diserap oleh kulit. Seperti yang diketahui bahwa radiasi sinar UV dapat merusak kulit dan menyebabkan kulit terbakar.

Akan tetapi, efek samping dari paparan sinar UV bukan hanya itu saja. Kanker kulit menjadi salah satu risiko terburuk dari paparan sinar UV secara langsung. Bunda yang tidak menggunakan perlindungan kulit seperti sunscreen tentu memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jarang pakai sunscreen, ya benar sekali (memicu kanker kulit). Oleh karena itu, biasanya dianjurkan apabila beraktivitas di luar rumah, perlu melindungi kulit dengan menggunakan sunscreen,” ujar Dr. M. Yadi Permana, SpB(K) Onk, Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia/PERABOI, dalam Media Briefing: Kanker Kulit di Indonesia, Selasa (1/8/2023).

Ia pun menegaskan bahwa meski kanker kulit ini jarang ditemukan atau memiliki tingkat presentase yang lebih rendah dibandingkan kanker mematikan lainnya seperti kanker payudara, Bunda tetap perlu waspada dan mencegahnya.

“Kanker kulit melanoma menyebabkan kematian, walaupun angka kesembuhan kanker kulit ini cukup tinggi dibandingkan jenis kanker lainnya,” sambungnya.

Penyebab kanker kulit yang paling umum

Kanker kulit adalah penyakit yang melibatkan pertumbuhan sel abnormal di jaringan kulit Bunda. Biasanya, saat sel-sel kulit menua dan mati, sel-sel baru terbentuk untuk menggantikannya. Ketika proses ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, sel tumbuh lebih cepat.

Sel-sel ini mungkin tidak bersifat kanker (jinak), yang tidak menyebar atau menyebabkan kerusakan, atau mereka mungkin kanker.

Adapun beberapa penyebab kanker kulit yang mungkin bisa Bunda hindari untuk mengurangi tingkat risikonya:

1. Paparan sinar matahari

“(Kanker kulit) paling banyak ditemukan dari paparan sinar UV,” tutur Yadi.

Paparan sinar UV merupakan faktor utama yang secara signifikan untuk berbagai jenis kanker kulit. Sinar UV merusak sel-sel kulit Bunda. Ketika kerusakan menyebabkan pertumbuhan sel yang berlebih, kanker kulit pun berkembang.

2. Produk kosmetik yang mengandung merkuri

“Kemudian, produk kosmetik yang mengandung merkuri juga bisa memicu kanker kulit. Meski itu ada efek untuk pemutihnya, faktor terjadinya kanker juga lebih besar,” jelasnya.

Merkuri adalah salah satu dari bahan berbahaya yang banyak digunakan dalam produk pencerah kulit dan anti penuaan. Paparan dari kandungan merkuri memiliki risiko kesehatan yang serius seperti kanker kulit.

3. Tahi lalat

Tahi lalat tidak selalu menunjukkan kanker kulit. Akan tetapi, mereka lebih cenderung berkembang menjadi melanoma ketika Bunda memiliki banyak tahi lalat di kulit.

3 Cara mencegah risiko kanker kulit

Dalam kebanyakan kasus, kanker kulit bisa dicegah. Ada beberapa cara terbaik dan sederhana yang bisa Bunda lakukan untuk melindungi kulit dari penyakit mematikan tersebut.

1. Rutin menggunakan sunscreen

Gunakan sunscreen spektrum luas dengan faktor perlindungan kulit atau SPF 30 atau yang lebih tinggi. Bunda juga perlu menerapkan ulang sunscreen selama 2 sampai 3 jam setiap harinya.

“Jadi, secara umum yang paling penting itu adalah kita lihat SPF-nya minimal 30, tetapi bila beraktivitas di luar rumah cukup lama, kita anjurkan untuk memakai SPF yang 50. Semakin besar angka perlindungannya, semakin baik,” saran Yadi.

2. Menggunakan perlindungan tambahan

3. Pastikan mendapatkan nutrisi yang cukup

Nutrisi atau vitamin yang cukup juga dapat membantu mempertahankan kesehatan kulit Bunda. Maka dari itu, mulailah perhatikan pola makan dengan makan makanan bergizi yang mengandung vitamin C dan E, yang baik untuk kesehatan kulit.

“Terutama untuk peremajaan kulit, vitamin C dan E cukup penting dikonsumsi, sayuran hijau juga, atau nutrisi dalam bentuk kapsul juga bisa dikonsumsi setiap hari,” tuturnya.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui terkait risiko jarang menggunakan sunscreen yang bisa meningkatkan kanker kulit. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video kebiasaan yang perlu dihindari agar wajah tidak bopeng yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa/asa)