Blog

losandes.biz: Kabar Terkini Harga Minyak Nabati Dunia dan CPO


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Kabar Terkini Harga Minyak Nabati Dunia dan CPO yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi kenaikan harga minyak nabati. Foto: Alenia.id

DIALEKSIS.COM | Dunia – Indeks Harga Minyak Nabati yang dirilis Food and Agriculture Organization atau FAO mencapai rata-rata 129,8 poin pada Juli 2023. Indeks tersebut naik 14,0 poin atau 12,1 persen dari Juni 2023.

“Kenaikan tersebut merupakan yang pertama kalinya setelah sebelumnya turun tujuh bulan berturut-turut” tulis laporan FAO dikutip Minggu (6/8). 

Hampir semua jenis minyak nabati mengalami kenaikan harga seperti minyak bunga matahari, kedelai, dan rapeseed. Harga minyak bunga matahari dunia naik lebih dari 15 persen didukung oleh ketidakpastian seputar pasokan ekspor dari wilayah Laut Hitam.

Terganggunya pasokan tersebut terjadi setelah Rusia mundur dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative. Sebagai informasi, Black Sea Grain Initiative merupakan perjanjian yang menjamin Ukraina untuk memasok ekspor biji-bijian dengan aman selama perang dengan Rusia. 

Sementara harga minyak kedelai dan rapeseed naik karena kekhawatiran yang terus berlanjut atas prospek produksi kedelai di Amerika Serikat dan rapeseed di Kanada.

Harga CPO 

Namun demikian, harga CPO masih jauh lebih rendah dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang masih berada di level US$ 1.305 per ton. Dengan demikian, harga minyak sawit anjlok -26,44% (Year to Date/YTD).

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Eddy Martono, mengatakan harga CPO berpotensi naik setelah Rusia mundur dari Black Sea Grain Initiative. Berkurangnya pasokan biji-bijian dunia menyebabkan suplai minyak nabati merosot.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan harga minyak nabati naik, termasuk harga CPO. “Ini seharusnya juga akan meningkatkan permintaan minyak sawit Indonesia naik,” ujarnya saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (21/7). [katadata]