Blog

losandes.biz: Kebohongankebohongan Hwayoung Saat Masih Jadi Member Tara


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Kebohongankebohongan Hwayoung Saat Masih Jadi Member Tara yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Salah satunya adalah ketika T-ara diminta untuk tampil di MBC ‘Music Core’ di Ulsan pada 23 Juli 2014 lalu. Sehari setelahnya, pergelangan kaki Hwayoung terkilir akibat jatuh setelah berlari ke ruang ganti.

Saat kembali ke Seoul, sang manajer pun membawa Hwayoung ke rumah sakit untuk menjalani x-ray. Kala itu, pihak dokter menyebut kaki Hwayoung hanya terkilir biasa, tidak ada masalah sama sekali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pada 24 Juli, T-ara ada jadwal konser di Budokan, Jepang. Manajer pergi menjemput Hwayoung, tapi kala itu ia keluar rumah dengan kaki diperban. Padahal sebelumnya dokter bilang tak ada masalah. Manajer tanya kakinya kenapa, Hwayoung bilang ia pergi ke rumah sakit dengan ayahnya, dan mereka menyuruh Hwayoung diperban. Kemudian ia masuk ke mobil, dan Hwayoung bilang ia tak bisa berjalan, lalu melepas perbannya,” ujar sang mantan staf, menurut keterangan dari manajer kala itu.

“Saat pergi ke airport, Ryu Hwayoung tahu kalau akan ada reporter, jadi ia menyuruh seorang staf untuk mengambil kursi roda. Tapi kan tidak mungkin tiba-tiba kami punya kursi roda. Kemudian, sang manajer yang membantu Hwayoung berjalan di airport. Kala itu, namanya menjadi yang paling banyak dicari di Naver. Di situlah aku pertama kali merasa ada yang aneh dengan anak itu,” lanjutnya.

Foto: ist.

Pada akhirnya, Hwayoung hanya menyanyikan 1 lagu di konser Budokan, yaitu ‘Day by Day’.

Selain itu, T-ara diduga mem-bully Hwayoung tak hanya secara langsung, namun juga di media sosial. Salah satunya ketika Hyomin curhat di Twitter soal adanya perbedaan kelakuan seseorang, yang kemudian di-retweet oleh member lainnya seusai konser Budokan.

Sang mantan staf sama sekali tak membantah tweet tersebut ditujukan pada Hwayoung, tapi bukan berniat untuk mem-bully. Kala itu, Hyomin hanya mengungkapkan kekecewaannya pada kelakuan salah satu membernya.

Hyomin kala itu bahkan sudah mencoba untuk minta maaf. Namun, Hwayoung bilang kalau ia tak merasa tersakiti atas tweet tersebut. Dan saat itulah kakak Hwayoung, Hyoyoung, mengirim pesan berupa ancaman pada salah satu member, Areum.

“Areum menunjukkan pesan tersebut pada member T-ara dan meminta tolong. Pada akhirnya, insiden tersebut dilaporkan ke manajemen. Dan itulah pertama kali aku melihat mereka. Begitulah cerita di balik kasus bully T-ara yang tak diketahui banyak orang. Jujur saja, aku tak bisa melihat Hwayoung dan Hyoyoung terus berpura-pura. Sekarang, lima tahun kemudian, aku melihat mereka menyalahkan T-ara? Aku sungguh tidak terima,” tegasnya.

“Kelakuan egois Ryu Hwayoung, hingga berpura-pura, mereka merasa itu tidak cukup dan sekarang menyalahkan T-ara? Aku sangat frustasi melihatnya. Terima kasih sudah membaca pesanku,” pungkas sang mantan staf.

(dal/mmu)