Blog

losandes.biz: Kriteria Bakal Cawapres Kompasid


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Kriteria Bakal Cawapres Kompasid yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ketiadaan kepastian posisi orang kedua inilah yang membuat partai politik membuka diri untuk melakukan lobi-lobi dan pertemuan di tataran posisi yang tinggi, yakni pertemuan pendiri partai, ketua umum, dan sekjen partai. Dari sinilah terjadi pertemuan antarpartai meski mereka sudah berkoalisi atau telah mempunyai kutub.

Partai Gerindra yang sudah berkoalisi dengan PKB, masih juga mengadakan pertemuan dengan Partai Demokrat. PDI-P mengadakan pertemuan dengan Partai Demokrat. PDI-P juga mengadakan pertemuan dengan PKB. Dan Partai Gerindra mengadakan kunjungan ke Sekretariat Partai Demokrat.

Elektabilitas yang tinggi inilah yang membuat bakal capres yang ada lebih melirik mereka daripada ketum partai yang elektabilitasnya kurang mendukung. Pilihan pada elektabilitas inilah yang membuat bakal capres yang muncul, berani atau mau melanggar kesepakatan-kesepakatan yang sudah terjalin.

Baca juga: Survei Kepemimpinan Nasional

Kedua, bakal capres yang ada memilih pasangan dengan ”gizi” yang kuat. Pilpres di Indonesia adalah kontestasi politik yang tidak hanya melelahkan, tetapi juga perlu dana yang besar. Luas wilayah Indonesia yang demikian membentang, ditambah dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, membuat diperlukan banyak orang untuk mengawal dan menyukseskan.

Di sinilah perlu dana yang tidak sedikit. Dana yang ada digunakan untuk menggerakan relawan dan perangkat politik yang mendukung. Untuk itulah maka perlu ada dukungan dana dari pihak-pihak tertentu yang mampu meng-cover kemenangan.

Nah, di sinilah sosok yang memiliki elektabilitas yang tinggi sekaligus seorang pengusaha akan menjadi pilihan.

Kriteria-kriteria di ataslah yang bisa jadi pilihan bakal capres untuk memilih pasangannya. Meski demikian perlu diingatkan kepada bakal capres bahwa kemenangan dalam pemilu juga diperlukan infrastruktur partai politik. Infrastruktur partai politik yang ada di parlemen saat ini memiliki jangkauan yang luas. Ia tersebar di berbagai provinsi, kabupaten, kota, bahkan sampai pelosok hingga pulau-pulau kecil.

Ardi Winangun, Direktur Indonesia Political Review (IPR)

Kompas

Ardi Winangun