Blog

losandes.biz: KSSK Risiko Kredit Perbankan Membaik di Tengah Melambatnya Pertumbuhan Kredit


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: KSSK Risiko Kredit Perbankan Membaik di Tengah Melambatnya Pertumbuhan Kredit yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melihat stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dengan kinerja intermediasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang solid didukung tingkat permodalan serta likuiditas yang memadai.

Meskipun memang di paruh pertama tahun ini, penyaluran kredit perbankan tercatat menurun dari target pertumbuhan di tahun 2023.

“Kinerja penyaluran kredit perbankan lebih rendah dari target yang kita canangkan untuk di 2023, yakni sekitar 8%, ini di bawah dari pertumbuhan yang kita harapkan di kisaran 10-12%,” kata Mahendra saat ditemui dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (1/8).

Baca Juga: Gandeng BP Tapera, BTN Luncurkan Produk BTN Rumah Tapera

“Secara rata-rata pertumbuhan berada di bawah target yang ingin dicapai tahun ini, tapi kami sudah lakukan komunikasi dengan perbankan, dimana mereka melaporkan tetap akan mampu mencapai target di atas 10% tadi,” terang Mahendra.

Sementara itu, risiko kredit membaik dengan Non-performing Loan (NPL) gross turun ke level 2,44% dari level 2,52% di bulan Mei. Sementara NPL net bertahan di level 0,77% sejak Mei.

Selanjutnya, kredit restrukturisasi Covid-19 melanjutkan penurunan menjadi Rp 361,04 triliun dari bulan Mei sebesar Rp 372,0 triliun, dengan jumlah debitur yang juga terus menurun menjadi 1,57 juta debitur dari Mei sebanyak 1,64 juta.

Sejalan dengan pengetatan likuiditas di global, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh melambat 5,79% YoY di Juni, dari sebelumnya 6,55% di bulan Mei, dengan deposito sebagai main driver pertumbuhan.

Baca Juga: Bank Mandiri Hentikan Kredit ke Karyawan BUMN Karya, Bagaimana Bank BUMN Lain?

Kondisi tersebut menjadikan likuiditas perbankan sedikit turun meskipun masih jauh di atas threshold, antara lain tercermin dari Rasio Alat Likuid/Noncore Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 119,04% dan 26,73%, meningkat dari bulan Mei yang masing-masing sebesar 123,27% dan 27,55%, dengan threshold 50% dan 10%.

Selain itu, Liquidity Coverage Ratio (LCR) juga memadai, berada pada level 230,24% per Juni dari bulan Mei di level 233,63%, dan sudah melampaui threshold 100%.

Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap solid dan berada pada level 25,41% menurun dari level 26,07% di bulan Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Reporter: Nurtiandriyani Simamora
Editor: Tendi Mahadi