Blog

losandes.biz: Latar Belakang Konflik Rusia Ukraina


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Latar Belakang Konflik Rusia Ukraina yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina, atas perintah Presiden Vladimir Putin.

Ukraina sendiri terletak di Eropa Timur antara Rusia dan negara-negara anggota UE/Nato Polandia, Slovakia, Hongaria, dan Rumania.

Ukraina juga berbatasan dengan Belarus di utara dan Moldova di selatan.

Baca juga: Utusan Rusia: Tekad Barat Beri Sanksi bagi Tiap Negara yang Membangkang Bahayakan Tatanan Dunia

Baca juga: Dampak Invasi ke Ukraina, Miliarder Asal Rusia Kehilangan Sebagian Kekayaannya

Ukraina dan Rusia adalah dua negara merdeka, yang muncul dengan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Namun sebagai bekas republik Soviet, Ukraina memiliki hubungan sosial, budaya, dan ekonomi yang mendalam dengan Rusia.

Mengutip Kompas.com, dalam sejarahnya, Rusia dan Ukraina memang sempat terlibat konflik ketika Revolusi Bolshevik terjadi pada 1917.

Ukraina membentuk pemerintahan sementara dan memproklamirkan dirinya sebagai republik dalam struktur Federasi Rusia setelah penggulingan kaisar Soviet pada Februari 1917.

Mengutip History, dengan runtuhnya monarki Rusia pada tahun 1917 di bawah ketegangan perang dan perselisihan politik, Ukraina mendirikan badan koordinasi mereka, Central Rada (Dewan), yang segera berkembang menjadi parlemen revolusioner.

Pemerintah Sementara Rusia memberikan Ukraina otonomi dengan nama Republik Rakyat Ukraina (UNR), tetapi kaum Bolshevik kemudian menolak untuk mengakuinya dan menyerbu Ukraina untuk memasukkannya ke dalam negara Soviet.

UNR mendeklarasikan kemerdekaan penuh pada Januari 1918 dan menandatangani perjanjian damai dengan Blok Sentral di Brest sebelum kaum Bolshevik melakukan hal yang sama.

Pemerintah Jerman mengangkat seorang raja Ukraina di bawah gelar bersejarah hetman, tetapi UNR kembali berkuasa setelah berakhirnya Perang Dunia Pertama dan memproklamirkan penyatuan dengan tanah Ukraina bekas Kekaisaran Austro-Hungaria.

Baca juga: Inggris: Rusia Gagal Menguasai Seluruh Ukraina di Hari Pertama Invasi

Kedua negara Ukraina sempat memproklamirkan persatuan mereka pada awal 1919, tetapi kemerdekaan itu berumur pendek, karena mereka terlibat konflik tiga arah melawan pasukan dari Polandia dan Rusia.