Blog

losandes.biz: Mata Kuliah Prospek Kerjanya


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Mata Kuliah Prospek Kerjanya yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Artikel ini membahas tentang jurusan Ilmu Politik, apa saja kajiannya, ruang lingkup belajarnya, hingga peluang kariernya.

Halo semua, balik lagi nih sama gue, Hilman. Buat elo yang lagi cari-cari jurusan kuliah, gue akan berbagi cerita tentang “belajar apa aja waktu dulu gue kuliah” dan apakah elo bakal sesuai dengan jurusan ini. Kali ini gue mau ngomongin tentang jurusan Ilmu Politik. Berhubung artikel gue yang sebelumnya membahas tentang pemilihan umum, gue lanjutin topiknya seputar politik juga, ya.

Ada satu hal unik di pikiran banyak orang kalo denger ada orang kuliah Ilmu Politik. Kata orang-orang itu:

ilmu politik? wah hebat banget; nanti jadi caleg/cagub/capres bisa menang ya. kerjanya nanti di MPR/DPR/Parpol (partai politik) ya?

Ilustrasi Gedung DPR RI dan Istana Presiden (Arsip Zenius)

Ilmu Politik Itu Belajar Apa Aja?

Buat elo yang udah baca artikel Rifad tentang “Jurusan Hubungan Internasional”, artikel ini bakal jadi semacam lanjutan dari artikelnya Rifad. Yups, HI sama Ilmu Politik itu merupakan satu kesatuan yang hubungannya susah dipisahkan. Sama seperti HI yang punya titik awal kemunculan, Ilmu Politik juga baru-baru ini muncul sebagai ilmu.

Tahun penting Ilmu Politik ga jauh-jauh dari tahun pentingnya HI kok. Kalo HI dianggap konkret jadi cabang ilmu pengetahuan pas Chair of International Relations didirikan di Aberystwyth, Inggris pada tahun 1919, Ilmu Politik dianggap serupa pas American Political Science Association didirikan tahun 1903 di Amerika Serikat. Kantor sekretariatnya ada di Washington D.C.

Hayo, mana suaranya yang mau kabur dari matematik terus milih jurusan sosial humaniora? Tidak semudah itu kau bisa kabur, Bambang. (Kan udah dibilangin sama Faisal kalau keterampilan matematika itu harus selalu dibawa.)

Mata Kuliah Yang Dipelajari di Ilmu Politik

Daftar Mata Kuliah di Program Studi Sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Seiring semester, elo juga dikasih pengetahuan politik yang berjenjang. Pelan-pelan dulu dari konsep dasar Ilmu Politik (semester 1 dan 2), terus keadaan sistem politik di sekitar kita (semenjak semester 2), terus filsafat dasar politik (semester 3), atau isu-isu politik semacam HAM, perempuan, ekonomi dan bisnis, perkotaan dan perdesaan, sampai identitas dan kewarganegaraan. Nanti, mata kuliah yang harus elo ambil harus bercabang deh sejak semester 3.

Ngomong-ngomong; sama seperti HI, kompetensi praktik yang ditawarkan di prodi Ilmu Politik juga tidak banyak. Selain kompetensi keilmuan, ada juga latihan magang yang sifatnya wajib di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kita diminta bisa mencari sendiri anggota dewan (selanjutnya akan gue singkat “MP”; Member of Parliament), yang bersedia untuk membuka lowongan magang mahasiswa Ilmu Politik. Tenang aja, mayoritas MP pada buka kok! Pelatihan magang ini bertujuan supaya kita bisa mengamati langsung kegiatan politik yang berlangsung di tempat yang kental sama politik, yaitu di parlemen. Kita bisa melihat langsung rapat kerja, rapat paripurna, rapat dengar pendapat & pendapat umum, bahkan ikut bantu nyusun laporan akademis, turun ke masyarakat, dan banyak lagi. 

Ilustrasi Ilmu Politik. Spesimennya ya Negara dan Pemerintah.

Seru juga kan liat anggota dewan lagi rapat paripurna tentang harga BBM, UU ITE, atau diajak turun ketemu masyarakat?

Peluang Karier Untuk Sarjana Ilmu Politik

“Kerja apa ya gue entar kalo bisanya cuma meneliti fenomena politik?” Nah, di sini gue akan cerita beberapa prospek karier yang sesuai dengan yang dipelajari di Ilmu Politik. Gue bagi jadi dua kelompok besar, yaitu peneliti dan non-peneliti. Gue bagi dua karena ada yang spesial dari peneliti Ilmu Politik sampe-sampe harus dibikin kelompok sendiri.

Klik banner di atas dan temukan kampus yang cocok buat elo!

Baca Juga:

Yuk Kenalan sama Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik UGM (Fisipol UGM)

Peneliti

Ilmu yang didapat pas kuliah bisa langsung kerasa banget kepake kalo elo jadi peneliti. Ada banyak tempat yang butuh peneliti politik, entah di kampus sebagai asisten dosen, dosen peneliti, atau di lembaga think-tank seperti CSIS (Centre for Strategic and International Studies), CIPS (Centre for Indonesian Policy Studies), sampai di lembaga survei dan konsultan politik seperti SMRC (Saiful Mujani Research Center), Populi Center, dan yang terkenal baru-baru ini dari Amerika Serikat yaitu Cambridge Analytica (Fun Fact: Cambridge Analytica adalah lembaga survey dan konsultan politik yang membantu Donald Trump menang di pemilu presiden Amerika Serikat tahun 2016).

Prediksi tersebut gak ngasal kayak ramalan dukun, melainkan ada kerangka konseptualnya semisal Game Theory. Itu adalah perpaduan konsep-konsep Ilmu Politik dengan kalkulasi matematis yang bisa dipakai untuk memperkirakan aktivitas aktor politik bahkan aktor ekonomi. 

Nah, gitu ya gambarannya kira-kira. Ini salah satu ilmu tingkat atas banget dari Ilmu Politik deh. Ini dia yang spesial dari peneliti Ilmu Politik. Sama seperti master Kung Fu, perlu bertahun-tahun belajar dan latihan supaya dapetskill dan feel pengalamannya supaya bisa jadi peneliti tingkat tinggi. Mantep ya? Makanya belajar yang rajin DAN senantiasa kuasai dengan baik ilmu matematika.

Ilustrasi Analisis Game Theory Dalam Kasus Cuban Missile Crisis.

Non-Peneliti

Untuk non-peneliti, ada beberapa pilihan yang bisa dilirik.

Pilihan pertama: ASN (Aparatur Sipil Negara) atau umumnya kita sebut PNS (Pegawai Negeri Sipil). Selain HI, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga menerima para sarjana Ilmu Politik untuk menjadi diplomat. Untuk peluang-peluang formasi lain di lembaga pemerintahan lain, berikut tabel daftar kemungkinan badan pemerintahan yang menerima sarjana Ilmu Politik beserta gambaran singkat pekerjaan yang bakal dijalani. 

Tentu, prospek ASN bagi sarjana Ilmu Politik nggak sesedikit daftar di tabel ini. Satu yang pasti, sarjana Ilmu Politik dianggap memahami dengan baik komponen politik dan pemerintahan (misalnya birokrasi), jadi diharapkan bisa membantu kinerja pemerintahan. Makanya, salah satu prospek terbesar sarjana Ilmu Politik adalah ASN ini.

Daftar Badan Pemerintahan yang Membutuhkan Lulusan Sarjana Ilmu Politik

Pilihan kedua: Pegawai Organisasi Internasional, NGO (Non-Governmental Organization), dan Kedutaan Besar Negara Asing di Indonesia. Kalau organisasi internasional seperti PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), ASEAN (Association of Southeast Asia Nation), sudah pasti membutuhkan orang-orang yang punya keterampilan pengetahuan Ilmu Politik. 

Oh, satu lagi. Berbeda dengan HI, gue gak ngasih contoh tentang NGO yang spesifik untuk anak HI. Hampir semua NGO bisa butuh anak-anak Ilmu Politik karena mereka butuh orang yang paham dan bisa menganalisis serta menjadi jembatan antara NGO dengan kondisi politik di tempat NGO tersebut beroperasi. Dengan kata lain, lo bakal jadi orang yang dituntut untuk mengerti dan menghubungkan NGO dengan pemerintah, misalnya.

Jadi, Apa Gue Cocok Kuliah Jurusan Ilmu Politik ?

Sekarang giliran elo untung hitung-hitungan diri. Cocok gak nih buat milih prodi Ilmu Politik? Selain baca baik-baik saran dari Glenn tentang milih jurusan untuk kuliah (cek artikelnya di sini), Tanya lagi banyak-banyak ke diri sendiri, “Gue minat nggak ya di prodi ini? Kenapa minat? Abis belajar apa kok bisa minat? Mau di kampus mana? Prospek karirnya pas kah? Ilmu yang mau dipelajari bisa buat apa entar?”

Apapun pilihan elo, 3 hal wajib ini harus selalu dibawa di pilihan prodi apapun: matematika, kemampuan ilmiah, dan kemampuan menulis.

“Kalo elo lebih tertarik pada teori filosofis di balik ideologi politik, urusan politik di negara tertentu dan bertujuan untuk berkarier di dunia politik secara spesifik maka akan cenderung lebih cocok jika lo belajar di Ilmu Politik. Kalo lo justru tertarik pada pemahaman politik kontemporer di tingkat global dengan melihat masalah yang mempengaruhinya secara luas, tertarik dengan sifat interdisipliner (lintas ilmu pengetahuan), memiliki minat khusus dalam bidang HI seperti keamanan internasional, atau ekonomi-politik internasional, dan ingin terjun dalam karier politik internasional seperti diplomasi, maka lo cocok untuk belajar di jurusan Hubungan Internasional.”

Saking sulitnya, setiap kali kita pengen partisan di setiap isu atau kandidat politik tertentu, kita pasti pengen ngelepas keterkaitan kita dengan Ilmu Politik alias “bicara sebagai rakyat biasa.” Why? Karena kita malu kalo kita dukung A dan bilang A itu bagus tapi nggak bisa buktiin demikian karena sebegitu rumitnya. 

Elo bisa menjelaskan kenapa utang luar negeri Indonesia itu perlu atau tidak, bahaya atau tidak, kemudian elo bisa memahami fenomena memilih berdasarkan agama, atau elo bisa mengerti kondisi partai politik di Indonesia disebabkan apa saja, atau menelusuri akar kebutuhan keragaman masyarakat Indonesia, dan lain-lain dengan penjelasan yang berbasis data dan fakta.

Nah, sebelum elo bisa belajar yang begitu, rajin-rajinlah belajar buat SBMPTN supaya elo bisa dapet kesempatan belajar hal gede yang gue sebutin tadi. Ngomongin soal SBMPTN, ada beberapa aturan baru yang perlu elo ketahui untuk UTBK 2023, untuk lebih lengkapnya elo bisa cek artikel ini: Aturan Baru UTBK untuk Seleksi Masuk PTN 2023

Oke? Sampe ketemu di obrolan artikel berikutnya yah. Good luck! Semoga artikel ini bisa memberikan gambaran akan Ilmu Politik buat elo, ya!

Referensi
Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Heywood, Andrew. 2013. Politik. Edisi Ke-4. Terj. Ahmad Lintang Lazuardi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Farr, James. 1988. The History of Political Science. American Journal of Political Science. Vol. 32, No. 4 (Nov. 1988) Hlm. 1175-1195
https://en.wikipedia.org/wiki/Political_science

Jika kamu ingin bertanya seputar jurusan Ilmu Politik ke Hilman, silakan post pertanyaan kamu di kolom komentar, ya!