Blog

losandes.biz: Mengenal 3 Tokoh PKB Gus Muhaimin Cak Udin dan Nur Yasin


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Mengenal 3 Tokoh PKB Gus Muhaimin Cak Udin dan Nur Yasin yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Tokoh PKB yang menarik untuk dikenal beberapa diantaranya adalah Ketua Partai, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara. Pasalnya, ketiga tokoh itu memiliki riwayat prestasi dan organisasi yang menarik.

PKB merupakan partai yang didirikan pada 1998 atau masa Reformasi. Saat itu Pengurus Besar Nahdlatul Utama (PBNU) mendapatkan usulan dari warga NU seluruh Indonesia.

Usulan tersebut mulai dari pembentukan partai politik. Akhirnya hingga kini PKB pun berdiri. Untuk mengenal ketiga tokoh di atas, simak ulasan di bawah ini.

Tiga Tokoh Partai Kebangkitan Bangsa

Tiga tokoh PKB Muhaimin Iskandar selaku Ketua PKB, Hasanuddin Wahid selaku Sekretaris Jenderal PKB, Nur Yasin selaku Bendahara Umum PKB. Berikut ini rincian mengenai masing-masing tokoh tersebut.

1. Dr (HC). Drs. A. Muhaimin Iskandar, M.Si

Muhaimin Iskandar yang merupakan salah satu tokoh PKB yang lebih dikenal dengan Gus Muhaimin. Gus muhaimin merupakan politisi asal Indonesia sekaligus sebagai Ketua PKB.

Ayah Gus Muhaimin adalah Muhammad Iskandar yang merupakan keluarga Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Jombang, Jawa Timur. Gus Muhaimin juga merupakan keturunan KH. Bisri Syansuri yang merupakan salah satu ulama di Indonesia.

Berkaitan dengan karir politiknya, Gus Muhaimin awalnya menjadi aktivis, anggota dewa, pengurus partai, dan menteri. Gus Muhaimin aktif dalam tempat diskusi dan pergerakan mahasiswa.

Gus Muhaimin bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta sejak 1994 hingga 1997. Gus Muhaimin juga aktif dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Kemudian, Gus Muhaimin aktif dalam Lembaga Kajian islam dan Sosial Yogyakarta. Karir politiknya mulai pada 1998 bersama tokoh Nahdlatul Ulama mendirikan PKB. Gus Muhaimin pun ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal.

Pada pemilu 1999, tokoh PKB ini terpilih sebagai anggota DPR RI PKB, dan ia menjadi Wakil Ketua DPR RI 1999 hingga 2004 pada usia 33 tahun. Gus Muhaimin juga pernah menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejak 26 Maret 2018 hingga 30 September 2019 bersama Ahmad Muzani dan Ahmad Basarah.

Gus Muhaimin juga pernah mengemban tanggung jawab sebagai Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2019 hingga 2024. Tokoh PKB ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2009 hingga 2014.

Karirnya pun terus naik setelah menjabat sebagai Ketua umum PKB. Gus Muhaimin membuat PKB disegani di dunia. Prestasi politiknya semakin baik dan membuat PKB menjadi partai berhaluan Islam paling besar di Indonesia.

2. Hasanuddin Wahid M.Hum

Tokoh PKB berikutnya adalah Hasanuddin Wahid yang kerap disapa Cak Udin. Hasanuddin Wahid lahir di Malang pada 2 April 1975.

Hasanuddin Wahid menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKB periode 2019 hingga 2024. Hasanuddin juga merupakan anggota DPR RI FPKB 2019 hingga 2024.

Sebelumnya, Hasanuddin Wahid menjabat sebagai Wasekjen PKB selama 2 periode yakni 2011 hingga 2014 dan kini. Hasanuddin Wahid juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama.

Berkaitan dengan riwayat pendidikannya, Hasanuddin Wahid mengenyam pendidikan jenjang SD di MI Miftahul Ulum pada 1981 hingga 1987, SMP Mts Hasyim Asy’ari pada 1987 hingga 1990, SMA di Mass Tebuireng pada 1990 hingga 1993, S1 PAI di UIN Maulana Malik Ibrahim pada 1994 hingga 1999, dan S2 Filsafat di Universitas Indonesia pada 2003 hingga 2006.

Tokoh PKB ini juga mengikuti beberapa organisasi seperti DPP PKB sebagai Sekretaris Jenderal, Pimpinan Pusat Pagar Nusa NU sebagai Sekretaris Jenderal pada 2017 hingga 2022, PKB sebagai Wakil Sekretaris Jenderal tahun 2014 hingga 2019, Pimpinan Pusat Pagar Nusa NU sebagai Ketua pada 2012 hingga 2017 DPP PKB sebagai Wakil Sekretaris Jenderal pada tahun 2011 hingga 2014, dan DKN Garda Bangsa sebagai Ketua pada 2010 hingga 2014.

3. Ir. Nur Yasin, M.B.A, M.T.

Tokoh PKB berikutnya adalah Nur Yasin yang lahir di Jember pada 7 Agustus 1954. Nur Yasin menjabat sebagai Bendahara Umum PKB periode 2019 hingga 2024 sebagai hasil dari putusan muktamar PKB pada 20 Agustus 2022 di Bali.

Nur Yasin juga menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019 hingga 2024 mewakili Jawa Timur. Nur Yasin ditempatkan di Komisi VII dan bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi, serta Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia.

Berkaitan dengan pendidikannya, Nur Yasin mengenyam pendidikan di SDN 2 Sukorejo Jember, SMPN 2 Jember, SMAN 1 Jember, S1 Perencanaan Tata Kota Institut Teknologi Bandung, S2 Bisnis Administrasi Institut Bisnis dan Manajemen OTC, S2 Magister Teknik Universitas Indonesia.

Tokoh PKB ini pernah bekerja sebagai Chairman di KOGAS S-A pada 2007, Komisiaris Utama di Kogas Driyap Konsultan 2002 hingga 2009, Kogas Pilar Nusantara sebagai Direktur Utama pada 1997 hingga 2007, Project Director pada Consulting Services pada 199 hingga 2001, Project Advisor di Kecamatan Dev. Program Consulting Services pada 1998 hingga 2006. Selain itu, Nur Yasin juga pernah menjabat sebagai Komisaris KOGAS S-A pada 1997 hingga 2008, Direktur Utama Kogas Driyap Konsultan pada 1997 hingga 2001, Project Advisor pada Program Pembangunan Prasarana Desa Tertinggal, Direktur Eksekutif PT Kogas Driyap Konsultan pada 1990 hingga 1997, Kampsax International A/S sebagai Manajer Divisi Pengembangan Usaha pada 1990 hingga 1993.

Riwayat organisasinya yakni KONI Kab. Jember, DPN INKINDO, Yayasan Masjid Raya Bani Umar, DPP KADIN, Ikatan Ahli Perencana Indonesia. Kemudian riwayat pergerakannya yakni Anggota Tim Verifikasi PKB pada 2011 hingga 2014, Ketua Badan Pekerja Regulasi Hijau PKB pada 2010 hingga 2014, Penasehat Yayasan OBOR Nusantara pada 2008, Bendahara KMJB pada 2006, Pengurus YPM Salman ITP pada 1976 hingga 1978.

Demikian profil tiga tokoh PKB yakni Ketua PKB, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara Umum.