Blog

losandes.biz: Perang Rusia Ukraina Makin Gila Pelabuhan Pangan Dibom Putin


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Perang Rusia Ukraina Makin Gila Pelabuhan Pangan Dibom Putin yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – Perang Rusia-Ukraina masih terus terjadi. Terbaru, Rabu (3/8/2023), Rusia dilaporkan membombardir pelabuhan utama Ukraina di Sungai Danube, yang berbatasan dengan negara NATO, Rumania.

Pelabuhan itu adalah rute alternatif utama Ukraina untuk ekspor biji-bijian, sejak blokade Rusia menghentikan lalu lintas di Laut Hitam Ukraina. Rusia keluar dari Black Sea Grain Initiative (Perjanjian Biji-bijian Laut Hitam) yang diinisiasi PBB dan Turki, yang memungkinkan ekspor Ukraina aman di Laut Hitam sejak Juli dan menjadikan sejumlah pelabuhan di sana sararan perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Serangan drone dilaporkan menghancurkan Pelabuhan Izmail. Ukraina merilis video yang menunjukan bagaimana kobaran api menjulang tinggi di sebuah gedung yang tertutup dengan jendela pecah.

Beberapa bangunan besar lainnya hancur dan dua gudang yang rusak. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa sejauh ini.

Data pelacakan kapal komersial melihat lusinan kapal internasional tiba-tiba berhenti dan berlabuh di mulut Danube, di mana banyak dari mereka harusnya sudah tiba di Izmail.

“Serangan Rusia merusak hampir 40.000 ton biji-bijian,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Oleksandr Kubrakov dikutip Reuters.

“Biji-bijian itu, seharusnya dikirim ke negara-negara di Afrika serta China dan Israel,” tambahnya.

“Moskow sedang berperang untuk membuat bencana global,” tegasnya dikutip laman yang sama.

Kepala otoritas pelabuhan Yuriy Lytvyn mengatakan operasi ditangguhkan. Mengutip laman Facebook pekerjaan perbaikan telah dimulai.

Rusia melalui medianya RIA menegaskan infrastruktur pelabuhan dan biji-bijian yang diserang adalah perumahan tentara bayaran asing dan perangkat keras militer. Media ini pun melaporkan tempat perbaikan kapal angkatan laut-lah yang menjadi sasaran.

Moskow menggambarkan serangan itu pembalasan atas serangan Ukraina di jembatan melintasi Selat Kerch ke Krimea. Mengutip TASS, Kementerian pertahanan Rusia memberlakukan pembatasan pergerakan kapal dan pesawat di selat itu pada hari Rabu.

Harga Melejit

Akibat serangan ini, harga gandum Chicago naik hampir 5% karena kekhawatiran pasokan. Harga melejit setelah sebelumnya mendapat sentimen positif di mana Moskow mungkin terbuka untuk menghidupkan kembali Black Sea Grain Initiatives.

PBB dan Erdogan

Kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan berbicara melalui telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan. Ia mengulangi syarat Rusia untuk bergabung kembali dengan Black Sea Grain Initiatives, yakni kesepakatan paralel menghapus danksi Barat dari ekspor makanan dan pupuk Kremlin.

[Gambas:Video CNBC]

6 Update Perang Rusia-Ukraina: Damai, Putin, Zelensky & China

(sef/sef)