Blog

losandes.biz: Perang Ukraina Seberapa besar biaya yang dikeluarkan Rusia sejauh ini


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Perang Ukraina Seberapa besar biaya yang dikeluarkan Rusia sejauh ini yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

  • Cecilia BarrĂ­a
  • BBC News Mundo

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Ada berbagai perkiraan, namun para pakar percaya ekonomi Rusia akan menyusut sebanyak 7-15% tahun ini.

Perang dapat dengan mudah menjadi di luar kendali ketika sejumlah hal tidak berjalan sesuai rencana.

Meskipun mustahil mengetahui isi pikiran Vladimir Putin ketika dia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, sebagian besar analis percaya dia mengharapkan kemenangan cepat dalam hitungan hari.

Dalam sebuah makalah untuk Dewan Atlantik, mereka mengatakan: “Kami menilai bahwa Rusia kemungkinan pada akhirnya akan melakukan perang atrisi, menutup pasokan ke Ukraina, memblokir akses ke Laut Hitam, dan akhirnya menyebabkan kelaparan karena petani-petani Ukraina tidak bisa mengurusi ladang mereka.”

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Para pakar mengatakan jumlah kendaraan militer Rusia yang mogok atau rusak selama invasi menunjukkan adanya masalah logistik.

“Anda perlu menimbun banyak amunisi dan bahan bakar untuk memobilisasi mesin perang serta memberi makan pasukan,” imbuhnya.

“Mereka tidak siap karena barangkali berpikir operasi ini hanya akan berlangsung selama beberapa hari,” kata Arnold.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Konvoi militer Rusia dalam perjalanan menuju Kyiv.

James Stavridis, pensiunan laksamana Angkatan Laut AS dan dekan emeritus di Fakultas Hukum dan Diplomasi Fletcher di Universitas Tufts, mengatakan ongkos perang meningkat seiring persediaan uang Rusia yang mengering.

Meskipun negara ini memiliki salah satu cadangan devisa terbesar di dunia (hampir $600 miliar, atau Rp8.602 triliun), sebagian besar uang itu sekarang terkunci di bank-bank Barat karena sanksi ekonomi.

Berapa ongkos perang yang ditanggung Rusia?

Keterangan gambar,

Seorang prajurit Ukraina berdiri di atas tank Rusia yang ditangkap setelah pertempuran di desa Lukyanivka di luar Kyiv, 27 Maret 2022.

Menurut Pusat Pemulihan Ekonomi, sekelompok ekonom dan penasihat pemerintah Ukraina, dalam 23 hari pertama invasi Rusia telah menghabiskan setidaknya $19,9 miliar (Rp285 triliun) dalam pengeluaran militer langsung.

Mereka memperkirakan bahwa Kremlin telah kehilangan $9 miliar (Rp129 triliun) dalam perangkat keras militer yang hancur.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Sumber di Ukraina memperkirakan bahwa ongkos perang bagi Rusia telah mencapai puluhan miliar dolar.

Ukraina mengklaim pada 19 Maret bahwa lebih dari 14.400 tentara Rusia telah tewas dalam perang sampai saat itu.

Total biaya juga perlu mencakup biaya evakuasi, perawatan tentara yang terluka, pengeluaran untuk amunisi, bahan bakar, suku cadang, makanan untuk pasukan, dan sebagainya.

Tak satu pun dari perkiraan ini dapat diverifikasi secara independen. Para pakar yang diwawancarai BBC berhati-hati karena sifat ketidakpastian perkara ini, meskipun mereka setuju bahwa untuk menjalankan mesin perang butuh biaya besar.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Mata uang Rusia, rubel, anjlok dan inflasi melonjak menyusul sanksi Barat.

Itu tergantung pada seberapa efektif sanksi ekonomi Barat.

Yang terpenting, itu juga tergantung pada apakah negara-negara Eropa mampu berhenti impor gas dari Rusia. Ini adalah tantangan yang cukup besar karena Rusia memasok sekitar 40% dari impor gas alam Uni Eropa.

Juga tidak jelas apakah eksklusi beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT, yang memungkinkan transfer uang internasional, pada akhirnya akan diperluas, membuat Putin tidak punya alternatif untuk menerima pembayaran mata uang asing.

Akhirnya, sejauh mana sumber daya Rusia dapat dikuras juga tergantung pada sekutu-sekutunya, khususnya satu negara.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

China telah mengungkapkan kekhawatiran tentang perang namun terus menyebutnya sekadar “operasi militer”.

Para pakar telah menekankan kemampuan China untuk memengaruhi konflik ini tetapi tidak ada konsensus mengenai peran yang ingin dimainkannya dalam perang.

Beijing telah menyatakan keprihatinan mendalam tentang situasi tersebut namun terus menyebut invasi itu hanya sebagai “operasi militer”.

Dan wakil menteri luar negeri Le Yucheng mengatakan pada 19 Maret bahwa sanksi Barat “semakin keterlaluan”.

Dia menambahkan bahwa langkah-langkah itu dilakukan secara sepihak dan merampas aset asing warga Rusia “tanpa alasan”.

“Sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa sanksi tidak dapat menyelesaikan masalah. Sanksi hanya akan merugikan orang biasa, berdampak pada sistem ekonomi dan keuangan… dan memperburuk ekonomi global,” kata Le.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Wakil Menlu China menyebut sanksi Barat “sepihak” dan “keterlaluan”; serta menghukum warga biasa.

“Jika sanksi dipertahankan, Rusia akan terputus dari mitra-mitra dagang terbesarnya, kecuali China dan Belarus,” kata Foucart.

“China akan membeli sumber daya dari Rusia dengan harga yang sangat rendah dan menjual produk ke Rusia dengan harga tinggi,” katanya kepada BBC.

“China akan memperlakukan Rusia sebagai koloninya. China akan menjadi satu-satunya pemenang dalam perang ini.”

Ekonomi Rusia jatuh bebas

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Meskipun dikenai banyak sanksi oleh Barat, Rusia bersikeras tidak akan menjadi negara yang “terisolasi”.

Moskow menegaskan bahwa sanksi Barat tidak dapat mengisolasi negara besar seperti Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada 5 Maret: “Dunia terlalu besar bagi Eropa dan AS untuk mengisolasi beberapa negara, terutama negara besar seperti Rusia.”

Tetapi nilai mata uang Rusia, rubel, telah anjlok, pasar saham sebagian besar tutup, inflasi merajalela dan suku bunga telah berlipat ganda. Lebih dari 400 perusahaan asing telah meninggalkan negara itu.

Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa ekonominya dapat turun sebesar 7% hingga 15% tahun ini dan ada kekhawatiran bahwa pemerintah Rusia tidak akan bisa membayar utang-utangnya.

“Industri Rusia terhenti,” kata Mironov.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Akankah sanksi Barat cukup keras untuk mengubah opini publik Rusia terhadap Putin?

Foucart mengatakan dua faktor akan sangat menentukan apakah biaya perang akan menjadi terlalu besar bagi Putin dalam beberapa minggu mendatang.

Yang pertama adalah apakah industri militer dan pertahanan Rusia dapat bertahan tanpa impor teknologi dari Barat.

Dan yang kedua, apakah dampak sanksi akan cukup untuk mengubah opini publik domestik terhadap Putin.