Blog

losandes.biz: Politik Lingkup dan Batasannya


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Politik Lingkup dan Batasannya yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

PERKEMBANGAN ILMU POLITIK

Plato (427-347 SM) mengemukakan mengenai gejala politik, masih bertumpu pada filsafat. Mengemukakan sistem politik yang ideal melalui REPUBLIC. Filsuf harus dilatih menjadi seorang raja, seorang raja harus merupakan filsuf.

Aristoteles (384-322 SM) menulis mengenai POLITICS.

Manusia: zoon politicon.

Menganalisa konstitusi negara-negara kota (polis) di Yunani.

Politea sebagai analisis sifat umum kota dan sistem-sistem politik (jalan hidup kota).

Sistem Politik Menurut Aristoteles

Bentuk baik: Kerajaan, Aristokrasi dan Polity.

Bentuk Buruk: Tirani (monarki dengan kepentingan kepala Negara), Oligarki (kepentingan pihak yang kaya), Demokrasi. Pada masa itu demokrasi dikhawatirkan buruk oleh Aristoteles karena ia membayangkan suatu Negara diatur oleh banyak orang (bahkan semua warga Negara) sehingga akan menimbulkan chaos.

Masa Renaisance di Eropa:

Tokoh penting diantaranya:

Machiavelli menulis Il Princip (The Prince/Sang Penguasa)

Latar belakang pentingnya seorang penguasa yang kuat untuk menertibkan & mendamaikan suku bangsa yang bertikai.

Pemimpin tidak harus bermoral, namun rakyat harus memiliki moral.

Segi negatif tujuan menghalalkan segala cara.

Thomas Hobbes menulis Leviathan.

Manusia dasarnya homo homini lupus (manusia sebagai pemangsa sesamanya)

Yang kuat yang berkuasa.

Negara harus menjadi Leviathan (monster yang menakutkan) bagi rakyatnya demi tercapainya perdamaian.

Abad XX

Kalangan tradisional-kelembagaan seperti Eric Voegelin, Leo Strauss, John Hallowell mengkritik pendekatan behavioral dikarenakan behavioral tidak membahas system politik terbaik dan bagaimana masyarakat seharusnya dituju.

Sebaliknya kalangan behavioral seperti Gabriel Almond, David Easton, Karl W. Deutsch mengatakan bahwa pendekatan tradisional-kelembagaan tidak membahas tingkah laku politik, hanya membahas lembaga politik dan tidak bersifat bebas nilai (value free).

Perbedaan kedua pendekatan tersebut kemudian menghasilkan percampuran pendekatan yang dikenal dengan nama pendekatan pasca tingkah laku.

DEFINISI ILMU POLITIK

•Prof. Moh. Yamin
Ilmu Politik sebagai suatu ilmu pengetahuan kemasyarakatan, mempelajari masalah kekuasaan dalam masyarakat : sifat hakikatnya, dasar-dasarnya, proses-proses kelangsungannya, luas lingkungannya, dan hasil akibatnya.

•H.D. Lasswell dan A.Kaplan
“Political science is concerned with power in general, with all the forms in which it occurs.” (Ilmu Politik secara umum merupakan kekuasaan dengan segala bentuk yang terkait)

•David Easton Ilmu politik adalah studi mengenai terbentuknya kebijaksanaan umum.

SISTEM DAVID EASTON:

  1. Merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan memengaruhi
  2. Apabila salah satu sistem berubah maka seluruh sistem berubah
  3. Sistem politik akan hidup melalui permintaan & dukungan
  4. Permintaan lebih besar dari dukungan, pemerintah goyah

Dukungan lebih besar dari permintaan, pemerintah stabil

  1. Feedback merupakan reaksi dari output
  2. Analisa sistem dapat diterapkan pada negara-negara demokratis, tidak dapat diterapkan pada negara non-demokratis

Maka, konsep-konsep dasar ilmu politik :
1. Negara (state)
2. Kekuasaan (power)
3. Pengambilan keputusan (decision making)
4. Kebijakan (policy, beleid)
5. Pembagian (distribution)




Konsep-konsep pokok :
a. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
b. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelakunya.
c. Pengambilan keputusan adalah membuat pilihan diantara beberapa alternative sedangkan istilah pengambilan keputusan menunjukkan pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai.
d. Kebijakan umum adalah kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
e. Pembagian adalah pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat, yang ditekankan bahwa pembagian selalu tidak merata sehingga timbul konflik.




TUJUAN ILMU POLITIK

Ilmu politik bertujuan untuk :
• Memberikan pemahaman secara integral terhadap politik dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
• Memahami ilmu politik agar dapat mencapai kecerdasan politik.

Kecerdasan Politik, PQ = A + B + C

Political Quetion =

A : Political Thinking (kemampuan berfikir politis dengan mengikuti peristiwa, kemampuan menganalisis)

B : Political Attitude (kemampuan bersikap, politik kecerdasan [inter-intra] dalam mewujudkan pemikiran politik)

C : Political Skills (kemampuan bertindak politik)

HUBUNGAN ILMU POLITIK & ILMU SOSIAL

•Pada ilmu sejarah

•Pada ilmu filsafat

Kaitan Ilmu Politik dengan Ilmu lainnya:

·Geografi: lokasi negara, populasi, sumber daya alam

·Ekonomi: produksi, distribusi, konsumsi

·Teknologi: iptek, internet

·Hubungan internasional: globalisasi, hubungan antara negara

·Hukum/Kewarganegaraan: ide warganegara, prinsip kewarganegaraan

·Politik sebagai suatu disiplin ilmu terkait dengan ilmu lainnya dalam kerangka menghasilkan kebijakan

·Politik merupakan suatu ilmu dalam proses bernegara sehingga tiap keputusan melalui suatu rumusan yang mengacu pada UUD bagi kebaikan sebagian besar masyarakat

·Prinsip perkembangan politik tidak hanya majority rules, namun juga minority rights

“Imagination Is More important Than Knowledge”

– ALBERT EINSTEIN –


Lihat Politik Selengkapnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Lihat Semua Komentar (0)