Blog

losandes.biz: Politik Luar Negeri Indonesia dan Pandemi COVID19


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Politik Luar Negeri Indonesia dan Pandemi COVID19 yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Pada hari Kamis, 9 April 2020, Menlu Retno telah menyatakan bahwa fokus pemerintah sekarang adalah memberikan perlindungan bagi WNI di luar negeri dan memfasilitasi kerja sama internasional.[2] Jumlah kasus terkonfirmasi di kalangan WNI di luar negeri sampai hari Senin, 20 April 2020 adalah sebanyak 473. Kasus sembuh mencapai 109 dan meninggal dunia 19. Grafik 1 berikut ini menunjukkan perkembangan jumlah kasus terkonfirmasi, sembuh, dan meninggal dunia akibat COVID-19 di kalangan WNI di luar negeri, terhitung sejak 6 Maret hingga 20 April 2020.

Grafik 1 –WNI di Luar Negeri & COVID-19

Korban WNI yang meninggal dunia paling banyak terjadi di Amerika Serikat, yaitu 7 orang. Di urutan selanjutnya adalah Belanda dengan 3 WNI meninggal dunia, dan 2 orang masing-masing di Inggris, Singapura, dan Malaysia (lihat Grafik 2).

Grafik 2 –WNI Tewas di Luar Negeri karena COVID-19

Sumber Kemlu menyebutkan bahwa dari total 473 kasus terkonfirmasi tersebut, sebanyak 108 kasus menjangkiti WNI yang bermukim di Malaysia (lihat Grafik 3). Kemudian, jumlah kasus terbanyak kedua adalah WNI anak buah kapal (ABK) dengan angka 101, lalu diikuti dengan WNI di India sebanyak 75 kasus, dan di Singapura sebanyak 47 kasus. Meskipun terekam sebagai negara dengan jumlah WNI tewas terbanyak akibat COVID-19, kasus terkonfirmasi di Amerika Serikat berada di urutan kelima dengan jumlah 36.

Grafik 3 –Lokasi WNI Terkonfirmasi COVID-19 di Luar Negeri

Kemlu telah terlibat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan evakuasi WNI dan pengiriman bantuan alat kesehatan dari negara sahabat. Selain itu, Menlu Retno juga terlibat aktif dalam forum multilateral bersama negara lain untuk memperkuat kerja sama dalam penanganan COVID-19. Indonesia bersama Ghana, Liechtenstein, Norwegia, Singapura, dan Swiss menginisiasi resolusi mengenai solidaritas global untuk mengatasi COVID-19 di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa.[3] Sejumlah 188 negara ikut menjadi sponsor resolusi ini. Selanjutnya, pemerintah Indonesia juga mengikuti pertemuan COVID-19 International Coordination Group yang dilakukan secara virtual.[4] Dalam forum yang diinisiasi Kanada ini, Menlu menyampaikan kebutuhan kemitraan dan sinergi antarnegara untuk menjamin keamanan lalu lintas manusia dan pasokan barang global.

Dalam kesempatan 25th Meeting of the ASEAN Coordinating Council (ACC), Menlu Indonesia menyampaikan empat poin penting.[5] Pertama, Indonesia mendorong implementasi hasil pertemuan Menteri Kesehatan negara-negara anggota ASEAN dan ASEAN+3. Kedua, Indonesia mengajukan usul agar kesepakatan “Supply Chain and Flow of Goods during the Outbreak” dibahas dalam forum KTT ASEAN+3. Ketiga, Indonesia menekankan pentingnya ASEAN untuk memberikan perlindungan bagi warga negara ASEAN, termasuk pekerja migran, dengan memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Keempat, Indonesia mengusulkan pengumpulan ASEAN COVID-19 Response Fund yang berasal dari ASEAN Development Fund serta ASEAN+3 Cooperation Fund untuk membiayai pembelian alat-alat medis dan kebutuhan lainnya.

Berkaca pada perkembangan mutakhir di atas, ada beberapa masukan yang dapat diajukan untuk memperkuat politik luar negeri Indonesia dan menjamin keselamatan WNI di luar negeri. Pertama, pemerintah Indonesia dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan negara-negara yang mencatat jumlah kasus WNI terkonfirmasi COVID-19 tinggi, terutama Malaysia, India, dan Singapura. Evakuasi pekerja migran, mahasiswa, anak buah kapal, dan pengunjung asal Indonesia dari Tiongkok, Malaysia, serta Arab Saudi baru-baru ini tentu saja patut diapresiasi. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi WNI di negara lain dengan kasus terkonfirmasi menengah maupun tinggi yang memerlukan pertolongan dan dukungan evakuasi dengan segera. Kemlu dapat bekerja sama dengan pihak-pihak aktor non-negara di level nasional dan internasional dalam upaya meningkatkan perlindungan WNI tersebut.

Kedua, inisiatif kolektif dalam kerangka bilateral maupun multilateral juga perlu ditingkatkan secara simultan dengan implementasi konkret atas perjanjian yang telah disepakati. Pemerintah Indonesia mesti memanfaatkan semua saluran diplomatik dan komunikasi informal dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat internasional, termasuk lembaga penelitian dan institusi pendidikan, dalam riset vaksin COVID-19 dan mekanisme pendistribusiannya secara adil. *** (Muhamad Haripin – Pusat Penelitian Politik–LIPI, Jakarta)

Referensi:

Kementerian Luar Negeri RI, 8 April 2020, “Menlu RI Tekankan Pentingnya Kemitraan dan Sinergi dalam Telekonferensi COVID-19 International Coordination Group,” .

 Kementerian Luar Negeri RI, 9 April 2020, “Mesin Diplomasi ASEAN Terus Bekerja Hadapi COVID-19,” .

Kementerian Luar Negeri RI, 17 April 2020, “Menlu Retno Dorong Sistem Multilateral Perkuat Tata Kelola Kesehatan Global,”

Kementerian Luar Negeri RI, 18 April 2020, “Ministerial Teleconference Meeting of the International Coordination Group on COVID-19 (ICGC), Menlu RI: Kerjasama Internasional Harus Hasilkan Ketersediaan Vaksin COVID-19 yang Terjangkau dan Dapat Diakses Negara Berkembang,”

Keterangan dari akun resmi Twitter Kementerian Luar Negeri Indonesia, 3 April 2020.

MSN, 14 April 2020, “Empat Usulan Jokowi agar ASEAN Sukses Hadapi COVID-19,”

The Jakarta Post, 10 April, 2020,  “Indonesia Receives 58 Foreign Aid Packages for COVID-19 Relief: Foreign Minister,”

Tirto, 2 November 2016, “4,3 Juta WNI Ada di Luar Negeri, Rata-rata Pekerja Migran,”


[1] “4,3 Juta WNI Ada di Luar Negeri, Rata-rata Pekerja Migran,” Tirto, 2 November 2016, https://tirto.id/43-juta-wni-ada-di-luar-negeri-rata-rata-pekerja-migran-b1rn

[2] “Indonesia Receives 58 Foreign Aid Packages for Covid-19 Relief: Foreign Minister,” Jakarta Post, 10 April, 2020, https://www.thejakartapost.com/news/2020/04/09/indonesia-receives-58-foreign-aid-packages-for-covid-19-relief-foreign-minister.html

[3] Keterangan dari akun resmi Twitter Kementerian Luar Negeri Indonesia, 3 April 2020.

[4] “Menlu RI Tekankan Pentingnya Kemitraan dan Sinergi dalam Telekonferensi Covid-19 International Coordination Group,” Kementerian Luar negeri RI, 8 April 2020, https://kemlu.go.id/portal/id/read/1182/berita/menlu-ri-tekankan-pentingnya-kemitraan-dan-sinergi-dalam-telekonferensi-covid-19-international-coordination-group

[5] “Mesin Diplomasi ASEAN Terus Bekerja Hadapi Covid-19,”Kementerian Luar Negeri RI,  9 April 2020, https://kemlu.go.id/portal/id/read/1188/berita/mesin-diplomasi-asean-terus-bekerja-hadapi-covid-19

[6] “Empat Usulan Jokowi agar ASEAN Sukses Hadapi Covid-19,” MSN, 14 April 2020, https://www.msn.com/id-id/berita/dunia/empat-usulan-jokowi-agar-asean-sukses-hadapi-covid-19/ar-BB12AzaQ?li=AAfukE3&ocid=mailsignout

[7] “Menlu Retno Dorong Sistem Multilateral Perkuat Tata Kelola Kesehatan Global,”Kementerian Luar Negeri RI, 17 April 2020, https://kemlu.go.id/portal/id/read/1212/berita/menlu-retno-dorong-sistem-multilateral-perkuat-tata-kelola-kesehatan-global

[9] Ministerial Teleconference Meeting of the International Coordination Group on Covid-19 (ICGC), Menlu RI: Kerjasama Internasional Harus Hasilkan Ketersediaan Vaksin Covid-19 yang Terjangkau dan Dapat Diakses Negara Berkembang,” Kementerian Luar Negeri RI, 18 April 2020, https://kemlu.go.id/portal/id/read/1218/berita/ministerial-teleconference-meeting-of-the-international-coordination-group-on-covid-19-icgc-menlu-ri-kerjasama-internasional-harus-hasilkan-ketersediaan-vaksin-covid-19-yang-terjangkau-dan-dapat-diakses-negara-berkembang#