Blog

losandes.biz: Sarapan Lebih Awal Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Sarapan Lebih Awal Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2 yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Pegawai sebuah warung makan di kawasan Rawa Belong, Jakarta, melayani pembeli, Senin (18/5/2017). Pola makan yang tidak sehat dapat menjadi salah satu penyebab penyakit mematikan, seperti jantung koroner dan stroke.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, pada 2014, sebanyak 8,5 persen dari populasi orang dewasa berusia 18 tahun ke atas menderita diabetes. Pada 2019, diabetes menjadi penyebab 1,5 juta kematian. Sekitar 460.000 kematian akibat penyakit ginjal terkait diabetes dan kenaikan glukosa darah memicu 20 persen kematian terkait penyakit kardiovaskular.

Baca juga : Kurangi Gula, Sehatkan Jantung

Lebih dari 95 persen dari total kasus diabetes memiliki diabetes tipe 2. Diabetes jenis ini umumnya dialami orang dewasa, tetapi kini makin sering terjadi pada anak-anak. Pada diabetes tipe 2, gejalanya bisa ringan dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyadarinya sehingga baru terdeteksi setelah ada komplikasi penyakit.

Gejala diabetes meliputi, antara lain, merasa amat haus, buang air kecil lebih sering dari biasanya, penglihatan kabur, merasa lelah, dan berat badan turun. Seiring waktu, jika tidak ditangani dengan tepat, diabetes menimbulkan komplikasi serius hingga merusak pembuluh darah di jantung, mata, ginjal, dan saraf.

Diabetes tipe 2 sebenarnya dapat dicegah. Faktor-faktor yang berkontribusi pada berkembangnya diabetes tipe 2 termasuk kelebihan berat badan, kurang olahraga, dan genetika. Karena itu, diperlukan diagnosis dini untuk mencegah efek terburuk diabetes tipe 2 dengan pemeriksaan rutin dan tes darah di fasilitas kesehatan.

Waktu makan

Diabetes tipe 2 selama ini dikaitkan dengan faktor risiko yang bisa dimodifikasi, seperti pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik atau olahraga yang kurang, dan kebiasaan merokok. Akan tetapi, faktor lain dinilai juga berkontribusi penting mencegah diabetes, yakni waktu kita makan.

”Waktu makan memainkan peran kunci dalam mengatur ritme sirkadian serta kontrol glukosa dan lipid. Sejumlah studi menyelidiki hubungan waktu makan atau puasa dan diabetes tipe 2,” kata Anna Palomar-Cros, peneliti ISGlobal dan penulis pertama studi itu, sebagaimana dikutip Sciencedaily, Selasa (18/7/2023).

Dalam studi tersebut, tim dari ISGlobal bergabung dengan tim dari INSERM di Perancis untuk menyelidiki kaitan frekuensi dan waktu makan dengan kejadian diabetes tipe 2 di antara 103.312 orang dewasa (79 persen perempuan) dari kelompok NutriNet-Santé, Perancis.

Baca juga : Diabetes Menjadi Penyakit Kronis dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia

Peserta mengisi catatan diet secara daring mengenai apa yang mereka makan dan minum selama 24 jam dalam tiga hari tidak berturut-turut serta waktu makan mereka. Tim peneliti mencatat diet selama dua tahun pertama masa tindak lanjut dan menilai kesehatan peserta tahun-tahun berikutnya (rata-rata tujuh tahun).

NATURE MEDICINE

Beban proporsional diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh diet suboptimal secara bersama-sama dan oleh tiap-tiap faktor diet secara global pada tahun 2018. Sumber: Nature Medicine (2023)

Waktu makan memainkan peran kunci dalam mengatur ritme sirkadian dan kontrol glukosa dan lipid.

KOMPAS/ALBERTUS KRISNA

Orangtua anak penyandang diabetes melitus tipe 1, Moh Arif Novianto, menunjukkan seperangkat alat tes gula darah dan alat suntik insulin milik anaknya, Moh Faizcenna Dyota Danurdadra Arif, kepada Kompas pada Kamis (30/3/2023).

Dengan demikian, pengendalian diabetes tipe 2 tak cukup dengan rutin beraktivitas fisik dan mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Pengendalian faktor risiko diabetes tipe 2 juga perlu memperhatikan waktu makan yang tepat. Mari makan pagi lebih awal.