Blog

losandes.biz: Tekan Angka KPM PKH


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Tekan Angka KPM PKH yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Kepala Dinas Sosial Berau, Iswahyudi mengatakan langkah dalam menekan jumlah KPM PKH, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar para penerima manfaat bisa keluar dari program tersebut.

“Target kita untuk menekan jumlah KPM PKH di Kabupaten Berau,” ujarnya kepada Berau Post kemarin.

Salah satunya dengan terus berkoordinasi beberapa OPD dan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk dapat memberikan stimulus dalam bentuk modal bagi KPM yang telah memiliki usaha.

“Salah satunya caranya dengan memberikan modal sehingga para penerima manfaat bisa lebih mandiri,” katanya.

Tak hanya itu saja, memberikan pelatihan dan pemutakhiran data untuk melihat perubahan ekonomi para KPM. Apalagi saat ini jumlah KPM PKH di Kabupaten Berau pada tahun 2023 masih tergolong banyak. Mereka pun masih mendapat bantuan beras dan uang tunai.

“Jumlah KPM PKH Kabupaten Berau tahun 2023 untuk tahap II sebanyak 3.340 KPM. Jumlah itu lebih tinggi dari sebelumnya pada tahap I mencapai 3.406 KPM,” paparnya.

PKH lanjutnya merupakan program Kemensos dan untuk jumlah KPM PKH juga selalu berubah-berubah setiap bulannya. Tentu, sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dimiliki dan diatur oleh Kemensos.

“KPM PKH yang dapat di Triwulan III dan seterusnya juga kami belum tahu. Karena DTKS selalu ada perubahan per bulan,” imbuhnya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau itu mengaku bahwa setiap rumah KPM PKH yang akan menerima manfaat program itu akan dipasang stiker. Namun, saat ini stiker bertuliskan Keluarga Penerima PKH itu belum terpasang. 

“Saat ini memang berlum terpasang, tetapi pemasangan stiker tersebut akan dipasang sebagai tanda,” bebernya.

Terkait hal ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah kampung agar dapat turut serta mengalokasikan anggaran bagi keluarga pra sejahtera tersebut.

“Adapun rumah KPM yang ada label inisiatif pasien dalam pengawasan atau PDP dan kampung yang terecord adalah Kampung Tubaan dan Tabalar Ulu, Batu Putih,” ujarnya.

Iswahyudi juga menjelaskan PKH merupakan salah satu program Kemensos yang bertujuan untuk menangani masalah stunting. Sifatnya juga bersyarat sebab terdapat kategori tertentu, terutama bagi keluarga yang layak menerima manfaat.

Selain itu, tujuan dari program ini yakni memberikan edukasi kepada KPM yang memiliki anak stunting agar dapat mengubah pola hidup sehat demi mencegah kasus stunting.