Blog

losandes.biz: Waspada BNI Kasih Bocoran Sektor Risiko Tinggi Tahun Ini


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Waspada BNI Kasih Bocoran Sektor Risiko Tinggi Tahun Ini yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menyebut perbaikan LAR di BNI secara umum terlihat di seluruh sektor ekonomi, tetapi masih ada beberapa sektor yang tingkat LAR-nya masih tinggi dan membutuhkan perhatian.

Adapun menurut Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini, LAR terdiri atas NPL, kredit pada kolektibilitas 2, dan kredit kolektibilitas lancar yang sedang direstrukturisasi. Sementara itu total kredit lancar yang direstrukturisasi juga membaik 270 basis poin menjadi 9,3%.

“Tentunya di tahun yang sarat dengan tantangan ini, kami yakin kualitas kredit yang terjaga merupakan pondasi paling utama untuk dapat menjaga keberlangsungan,” pungkasnya.

Bersamaan dengan penjagaan kualitas kredit ini, BNI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 650,8 triliun pada semester I-2023. Jumlah ini meningkat 4,9% yoy dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp 620,42 triliun.

[Gambas:Video CNBC]

Breaking News: Laba BNI Tembus Rp5,2 T, Naik 31,8% di Q1 2023

(mkh/mkh)