Blog

losandes.biz: 5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Penyakit Rematik


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: 5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Penyakit Rematik yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Rematik atau rheumatoid arthritis adalah gangguan peradangan kronis yang umumnya memengaruhi persendian Anda.

Rematik adalah penyakit autoimun dan peradangan di mana sistem kekebalan secara tidak sengaja menyerang sel-sel sehat di tubuh Anda, sehingga menyebabkan peradangan.

Saat mengalami rematik, sistem kekebalan Anda yang biasanya membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit justru menyerang jaringan sehat di persendian.

Rematik umumnya menyerang persendian di tangan, pergelangan tangan, dan lutut. Ini membuat lapisan sendi menjadi bengkak sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan sendi.

Baca juga: 6 Bahaya Mandi Malam Pakai Air Dingin, Perburuk Gejala Rematik dan Asma

Kondisi rematik dini cenderung memengaruhi sendi kecil Anda terlebih dahulu, terutama sendi yang menempelkan jari ke tangan dan jari kaki ke kaki.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, beberapa tanda dan gejala rematik meliputi:

  • Sendi terasa nyeri, hangat, dan bengkak
  • Kekakuan sendi yang biasanya memburuk di pagi hari dan setelah tidak banyak beraktivitas
  • Merasa lelah
  • Demam
  • Kehilangan nafsu makan.

Baca juga: Nyeri Asam Urat dan Rematik, Apa Bedanya?

Seiring perkembangan, gejala sering menyebar ke pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, siku, pinggul, dan bahu.

Sekitar 40 persen orang yang menderita rematik juga mengalami tanda dan gejala yang tidak melibatkan persendian, seperti mata, jantung, jaringan saraf, hingga sumsum tulang.

Faktor risiko penyakit rematik

Para peneliti telah mempelajari sejumlah faktor genetik dan lingkungan untuk menentukan apakah faktor tersebut mengubah risiko seseorang terkena rematik.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat CDC, berikut beberapa karakteristik yang meningkatkan risiko seseorang mengalami rematik:

1. Usia

Rematik dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi kemungkinannya meningkat seiring bertambahnya usia.

Resiko timbulnya rematik paling tinggi adalah di antara orang dewasa yang berusia enam puluhan tahun.

Baca juga: Penderita Rematik Sebaiknya Berhati-hati Konsumsi Kopi, Apa Alasannya?

2. Jenis kelamin

Diketahui, kasus baru penyakit rematik biasanya dua sampai tiga kali lebih tinggi terjadi pada pada wanita dibandingkan pria.

3. Genetik

Orang yang lahir dengan gen tertentu lebih mungkin lebih beresiko mengembangkan rematik, misalnya genotipe kelas II HLA (human leukocyte antigen).

Risiko rematik semakin tinggi ketika orang dengan gen tersebut terpapar faktor lingkungan, seperti merokok atau ketika seseorang mengalami obesitas.

Baca juga: Benarkah Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik? Begini Penjelasan Dokter

4. Merokok

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena rematik dan dapat memperburuk penyakit tersebut.

5. Kegemukan

Menjadi gemuk dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit rematik.

Studi yang meneliti peran obesitas juga menemukan bahwa semakin seseorang mengalami kelebihan berat badan, semakin tinggi risikonya terkena rematik.

Baca juga: Jenis Sayuran yang Picu Rematik Kambuh

Tanda dan gejala rematik dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan bahkan bisa datang dan pergi.

Seiring waktu, penyakit ini dapat menyebabkan persendian berubah bentuk dan bahkan bergeser dari tempatnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.