Blog

losandes.biz: 5 Tips Membeli Rumah Bekas Agar Aman dan Tak Tertipu


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: 5 Tips Membeli Rumah Bekas Agar Aman dan Tak Tertipu yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Membeli dan memiliki rumah sendiri menjadi impian banyak orang. Hunian memang merupakan kebutuhan primer.

Namun pemenuhan kebutuhan ini tidak selalu mudah karena rumah dibanderol dengan harga yang tinggi, apalagi melihat nilai properti yang setiap tahun naik.

Menyiasati harga rumah yang tinggi ini, banyak orang yang membeli rumah bekas.

Namun, membeli rumah bekas pun menimbulkan keraguan tersendiri bagi pembeli, karena memang kondisinya yang sudah dipakai dan telah dibangun sejak lama.

Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam proses jual beli rumah second?

Untuk membantu Anda, kami telah menghimpun 5 tips membeli rumah bekas. Yuk, ketahui!

Periksa Rumah dengan Teliti

Foto: hipwee.com

Tips pertama yang harus diperhatikan saat membeli rumah second adalah memeriksa bangunan secara menyeluruh.

Berikut ini beberapa pertanyaan saat membeli rumah bekas yang bisa Anda ajukan kepada penjual rumah:

  • Tingkat kelembapan dinding
  • Ketahanan bagian rumah yang terbuat dari kayu, seperti kusen pintu dan jendela
  • Sistem dan suplai air bersih
  • Saluran pembuangan
  • Bagian atap dan genting, pastikan tidak ada atau tidak banyak bagian yang berkarat atau retak

Bila perlu, Anda dapat menyewa jasa tenaga ahli untuk memeriksa rumah bekas tersebut. Jika rumah memiliki kerusakan, Anda dapat menawar harga jual rumah bekas agar lebih murah lagi.

Cari Tahu Status Legalitas Rumah

Foto: medcom.id

Tips membeli rumah KPR bekas agar tidak tertipu selanjutnya adalah memeriksa riwayat rumah. Anda dapat bertanya sendiri pada pihak penjual atau perantara mengenai legalitas rumah bekas yang akan Anda beli.

Jika diperlukan, Anda dapat menyewa jasa tenaga ahli hukum.

Pastikan rumah terbebas dari kasus bermasalah seperti tindakan penipuan. Pastikan rumah memang legal untuk dijual dan dibeli.

Buat Anggaran

Dalam membeli rumah, baik itu rumah baru maupun rumah seken, tentunya Anda harus membuat anggaran.

Pastikan anggaran sesuai dengan kemampuan keuangan, berdasarkan besar pendapatan dan pengeluaran lain yang harus Anda bayar.

Siapkan juga dana renovasi rumah jika rumah memerlukan perbaikan.

Jika membeli rumah bekas dengan metode kredit, tentunya Anda juga harus memperhitungkan anggaran angsurannya.

Nah untuk mengetahui estimasi angsuran, silakan menghitungnya dengan kalkulator KPR ini.

Simulasi Gaji KPR

Cari tahu kemampuan cicilan KPR berdasarkan penghasilan.


Baca juga: 

Mengajukan KPR Rumah Second Tanpa DP, Mungkinkah?

Pastikan Surat-suratnya Lengkap

Foto: lifepal.co.id

Tips beli rumah bekas selanjutnya, yaitu Anda harus melakukan transaksi jual beli rumah yang aman.

Berikut ini daftar surat yang menjadi syarat jual beli rumah second:

  • Surat kepemilikan tanah (SHM, SHGB atau SHP)
  • Akta Jual Beli (AJB)
  • Sertifikat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
  • Surat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
  • Bukti pembayaran tagihan PDAM, telepon, listrik (untuk memastikan layanan tidak dicabut ketika Anda menempati rumah bekas yang bersangkutan)

Siapkan biaya Rp25 ribu sampai Rp100 ribu untuk biaya pengecekan persuratan di kantor pertanahan.

Hitung Biaya Lainnya

Foto: Pixabay

Selain biaya pengecekan surat-surat di kantor pertanahan, masih ada beberapa biaya lainnya yang harus Anda keluarkan.

Baca juga: 

Tips Bernegosiasi dengan Penjual Rumah

Tips membeli rumah bekas selanjutnya adalah menghitung biaya ekstra, mencakup biaya akta jual beli, biaya balik nama, biaya PNBP dan PPh.

Biaya Akta Jual Beli

Secara umum biaya AJB dipatok sebesar 1% dari nilai transaksi. Biaya ini untuk membayar jasa Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Jumlah biayanya dapat berubah sesuai ketentuan PPAT.

Dalam proses membeli rumah second, biasanya biaya AJB ditanggung bersama oleh pembeli dan penjual. Namun bisa saja dibayar oleh satu pihak sesuai kesepakatan.

Biaya Balik Nama

PPAT mengurus proses balik nama yang diajukan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN). Biaya balik nama dibayar oleh pihak pembeli rumah bekas.

Biaya PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)

Biaya PNBP ditaksir berdasarkan 1/1.000 dari NJOP (nilai jual objek pajak). Pembayarannya dilakukan saat pengajuan balik nama.

Pajak Penghasilan (PPh)

Tarif PPh sebesar 2,5% dibayarkan sebelum AJB ditandatangani. Pembayarannya dilakukan di bank.

Umumnya pihak yang membayar PPh adalah penjual, namun bisa juga dibayar pembeli, sesuai kesepakatan.

BPHTB (Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan)

Cara menghitung BPHTB adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) dikurangi Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP), lalu dikali 5%.

Besar nilai NPOPTKOP berbeda-beda di tiap daerah. Biaya BPHTB dibayar sebelum menandatangani AJB.

Nah, itulah 5 tips membeli rumah bekas yang dapat Anda perhatikan ketika hendak membeli rumah second.

Tertarik jual beli rumah bekas? Kunjungi Rumah123.com untuk memenuhi segala kebutuhan properti Anda dengan lebih mudah dan cepat. Temukan ribuan rumah dijual di berbagai kota, seperti:

Punya pertanyaan seputar properti? Yuk, Tanya Rumah123 di sini!

{“attributes”:{“type”:”banner”,”custom_title”:”Pindah KPR di Rumah123.com”,”custom_link”:”https:\/\/www.rumah123.com\/refinancing\/pindah-kpr\/”,”custom_desc”:”Cicilan rumah naik karena bunga floating? Saatnya pindah KPR (take over) ke bank lain dengan bunga tetap”,”custom_cta”:”Pelajari Lebih Lanjut”,”custom_background”:”https:\/\/events.rumah123.com\/wp-content\/uploads\/sites\/38\/2022\/09\/31222225\/CIMB-Niaga.jpg, https:\/\/events.rumah123.com\/wp-content\/uploads\/sites\/38\/2022\/09\/31222225\/CIMB-Niaga.jpg”,”pdp_id”:[“”]},”pdp”:{“data”:{“GetPropertiesByOriginID”:{“properties”:[]}}},”strapi”:null,”baseUrl”:”https:\/\/www.rumah123.com”}