Blog

losandes.biz: BMKG Gempa di Parigi Moutong terjadi akibat aktivitas sesar aktif


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: BMKG Gempa di Parigi Moutong terjadi akibat aktivitas sesar aktif yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa tektonik yang terjadi di daerah Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu pukul 08.44 WIB disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.

Gempa bumi dengan magnitudo 5,2 itu pusatnya berada di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 1,19 Lintang Selatan dan 120,26 Bujur Timur.

“Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.

Hasil pemantauan BMKG menunjukkan hingga pukul 09.05 WIB ada tiga aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 3,3 setelah gempa bumi yang terjadi Minggu pukul 08.44 WIB, yang semula dilaporkan memiliki magnitudo 5,3 dan kemudian diperbarui menjadi 5,2.

Daryono mengatakan bahwa gempa bumi tersebut getarannya dirasakan di daerah Parigi pada skala intensitas III-IV MMI serta Palu dan Poso pada skala intensitas III MMI.

Pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu. Sedangkan getaran pada skala IV MMI pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta dapat menyebabkan gerabah pecah dan pintu maupun jendela berderik.

Daryono mengimbau warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta melakukan pemeriksaan untuk memastikan bangunan tempat tinggal tidak mengalami kerusakan yang bisa membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Baca juga:
Gempa dengan magnitudo 5,3 guncang wilayah timur laut Sigi
Gempa di Teluk Tomini disebabkan oleh deformasi Lempeng Laut Maluku

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2023