Blog

losandes.biz: Dosen Agribisnis Unisma Analisis Risiko Usaha Tani Cabai Rawit


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Dosen Agribisnis Unisma Analisis Risiko Usaha Tani Cabai Rawit yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Malang, NU Online Jatim

Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (Unisma), Titis Surya Maha Rianti, SP., MP terus berkonsisten meneliti kegiatan usaha tani cabai rawit. Pada penelitian kali ini dengan pendanaan dari Hibah Institusi Unisma (HI-Ma) 2023, ia memfokuskan penelitiannya kali ini pada analisis risiko usaha tani cabai rawit.

Pada penelitian kali ini Titis tidak sendiri namun didampingi oleh rekan peneliti lain yaitu Lia Rohmatul Maula, SP., MP yang juga merupakan Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Unisma.

Cabai rawit merupakan produk holtikultura strategis yang sering mengalami fluktuasi harga. Namun permintaan cabai rawit di Indonesia akan terus ada. Hal ini diakibatkan oleh semakin beragamnya masakan yang menggunakan cabai rawit sebagai bahan baku. Sehingga pengembangan terhadap usahatani cabai rawit harus terus ditingkatkan agar produksi cabai rawit tetap stabil.

Untuk itu Titis Surya Maha Rianti melakukan penelitian analisis tingkat risiko usaha tani cabai rawit untuk mengetahui seberapa besar tingkat risiko usaha tani cabai rawit yang dihadapi petani dalam pengembangan usaha taninya.

“Masalah yang sering dihadapi oleh petani berbasis komoditas holtikultura strategis seperti cabai rawit adalah sering terjadinya fluktuasi harga,” terangnya.

Selain itu adanya risiko dalam kegiatan usahataninya, baik risiko produksi, harga, dan pendapatan yang menjadi dilema bagi petani untuk mengembangkan usaha taninya karena petani tidak ingin mengambil risiko yang tinggi yang dapat mengakibatkan kerugian.

“Sedangkan risiko pendapatan mencakup pada fluktuasi harga jual dan kenaikan harga sarana produksi,” ungkapnya.

Analisis dilakukan dengan mencari nilai koefisien variasi (KV) dimana nilai KV ini menunjukkan tinggi rendahnya risiko usaha tani yang dihadapi petani baik risiko produksi, risiko harga maupun risiko pendapatan. Dari hasil analisis kemudian dapat diberikan rekomendasi bagaimana sebaiknya petani menghadapi risiko usaha tani cabai rawit.

Ia mengungkapkan, untuk mengurangi risiko pendapatan, petani dapat menjalin kemitraan dengan UMKM dengan kesepatakan harga jual. Dengan demikian, risiko pendapatan dapat diminimalisir dan petani merasa lebih aman dan terjamin dari risiko usaha tani.

Titis berharap, rekomendasi hasil penelitiannya bisa diterapkan oleh para petani cabai rawit dalam meminimalisir risiko usaha taninya dan kegiatan usaha tani dapat dikembangkan dalam skala yang lebih luas.