Blog

losandes.biz: Fenomena Unik Hujan Hanya Guyur Satu Rumah Ini Penjelasan BMKG


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Fenomena Unik Hujan Hanya Guyur Satu Rumah Ini Penjelasan BMKG yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu mengatakan, fenomena hujan dengan skala sangat lokal lazim terjadi di musim kemarau. Fenomena hujan itu disebabkan oleh awan single cell yang terbentuk di suatu area atau wilayah.

“Awan hujan biasanya bergerak di atas sebuah wilayah dan melepaskan kelembaban saat mereka pergi dalam bentuk hujan,” kata dia melalui keterangan tertulis, saat dikonfirmasi Republika, Ahad (6/8/2023).

Ia menambahkan, bangunan dan struktur lainnya dapat memblokir kejadian hujan, sehingga menyebabkan hujan jatuh hanya di satu sisi jalan. Selain itu, sudut matahari juga dapat mempengaruhi fenomena itu, yang menyebabkan kelembaban menguap dari satu sisi sebelum memiliki kesempatan untuk jatuh sebagai curah hujan. Akibatnya, satu sisi dapat dilihat sebagai kering sementara yang lain basah.

Ayyu, sapaan akrab Teguh Rahayu, mengatakan hujan lokal adalah fenomena yang lazim di musim kemarau, lantaran cahaya matahari juga dapat memainkan peran dalam skenario ini dengan menguap kelembaban dari satu sisi jalan.

Ini berarti bahwa tidak ada hujan terjadi di sisi itu, dan di sisi lain yang tidak terpengaruh oleh cahaya matahari, terjadi curah hujan.

“Kecepatan dan arah angin juga dapat menyebabkan hujan turun pada sudut yang berbeda, meningkatkan kemungkinan hujan yang lebih besar di satu sisi. Ada beberapa faktor yang menentukan di mana hujan akan turun. Namun, sisi mana yang akan hujan dapat bervariasi tergantung pada lokasi,” kata dia.

Ia menyebutkan, urbanisasi memiliki dampak pada distribusi hujan di perkotaan. Kota disebut cenderung ditutupi dengan banyak permukaan yang tidak mudah menyerap air, seperti jalan, bangunan, dan trotoar, mencegah air menembus tanah. 

“Itu menyebabkan meningkatnya run off dan pada akhirnya banjir di daerah yang lebih rendah sementara meninggalkan daerah lain kering,” kata Ayyu.