Blog

losandes.biz: Gempa Susulan di Sigi Sulteng Meningkat Jadi 24 Kali BMKG Imbau Warga Tetap Waspada


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Gempa Susulan di Sigi Sulteng Meningkat Jadi 24 Kali BMKG Imbau Warga Tetap Waspada yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Suara.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa susulan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah hingga Minggu sore meningkat menjadi 24 kali. Sebelumnya pada siang terjadi 13 kali pascagempa magnitudo 5,3 mengguncang kabupaten tersebut.

“Magnitudo gempa bervariasi mulai dari empat, tiga hingga dua setelah puncak gempa magnitudo 5,3 yang berpusat di Sigi atau 54 kilometer dari arah Kota Palu,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu, Hendrik Leopatty dihubungi dari Palu, Minggu (6/8/2023).

Ia mengemukakan, pusat gempa berada di darat 47 kilometer arah Timur Laut Sigi dengan kedalaman 16 kilometer tidak berpotensi tsunami.

Dilaporkan gempa susulan kembali terjadi magnitudo 5,3 pada Pukul 17:09 WIB dengan kedalaman 10 kilometer berlokasi 41 kilometer arah Tenggara Palu dan magnitudo 4,8 Pukul 18:16 WITA 8 kilometer arah Timur Laut Kamarora Kabupaten Sigi dengan kedalaman 10 kilometer.

Ia memaparkan, memperhatikan lokasi episenter dan ke dalam hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya sesar aktif.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.

“Rata-rata kedalaman gempa 10 kilometer. Hingga kini kami terus melakukan pemantauan aktivitas gempa,” ucap Hendrik.

BMKG juga mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, kemudian warga diminta untuk sementara hindari bangunan retak atau rusak akibat dampak gempa.

“Periksa bangunan tempat tinggal cukup tahan terhadap gempa, atau pun tidak ada kerusakan ditimbulkan getaran gempa sebelum kembali ke dalam rumah,” kata dia menambahkan.

Dari peristiwa gempa, Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan terjadi kerusakan 10 unit rumah warga di Desa Lembantongoa Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi dengan jenis kerusakan retak pada bagian dinding, dan tiga unit rumah tidak tidak dapat dihuni karena rusak berat.

“Tidak ada korban jiwa, belum ada warga mengungsi. Kami minta warga tetap waspada terhadap gempa susulan,” tuturnya. (Antara)