Blog

losandes.biz: Guncangan Gempa 53 SR Di Palu Tidak Berpotensi Tsunami dan Likuefaksi


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Guncangan Gempa 53 SR Di Palu Tidak Berpotensi Tsunami dan Likuefaksi yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

REPUBLIK
INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 354.Pers/04/SJI/2023

Tanggal: 6
Agustus 2023

Guncangan Gempa 5,3 SR Di Palu Tidak Berpotensi
Tsunami dan Likuefaksi

“Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi terjadi pada hari Minggu, tanggal 6
Agustus 2023, pukul 17:09:22 WIB. BMKG memperkirakan pusat gempa bumi terletak
di darat pada koordinat 120,16 BT dan 1,14 LS, berjarak sekitar 26,10 km
tenggara Kota Bora (Ibu kota Kabupaten Sigi) atau sekitar 42,8 km tenggara Kota
Palu, dengan magnitudo (M5,3) pada kedalaman 10 km,” Kepala PVMBG Hendra
Gunawan, Minggu (6/8).

“Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di
wilayah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Morfologi wilayah di sekitar
lokasi pusat gempa bumi pada umumnya berupa perbukitan bergelombang hingga
terjal, lembah dan dataran bergelombang,”lanjut Hendra.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi,
kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, Hendra memperkirakan,
kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme
sesar normal berarah barat laut – tenggara. Menurut data BG terdapat sesar
berarah barat laut – tenggara di sekitar lokasi pusat gempa bumi.

“Menurut data Badan Geologi, sebaran
permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan
Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi dan sebagian lainnya pada KRB gempa bumi
menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat
gempa bumi terletak di darat,”jelas Hendra.

Sehubungan dengan tejadinya gempa ini, Kepala
PVMBG meminta masyarakat untuk tetap
tenang dan waspada kemungkinan terjadinya gempa susulan.

Hendra juga meminta, bagi penduduk yang
rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan
dari BPBD setempat. Bangunan di Kabupaten Sigi harus dibangun menggunakan
konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan,
dan harus dilengkapi dengan jalur serta tempat evakuasi.

“Oleh karena wilayah Kabupaten Sigi tergolong
rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi
struktural dan non struktural,”pungkas Hendra. (SF)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan
Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Share This!