Blog

losandes.biz: Kebohongan Finansial Salah Satu Penyebab Berakhirnya Rumah Tangga 1


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Kebohongan Finansial Salah Satu Penyebab Berakhirnya Rumah Tangga 1 yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ila Abdulrahman – Aidil Akbar Madjid & Partners – detikFinance

Kamis, 19 Jul 2018 06:56 WIB

Foto: Muhammad Ridho

Jakarta – “Tahukah bahwa, membohongi pasangan secara finansial termasuk salah satu bentuk perselingkuhan?”

Anda pernah tidak jujur tentang gaji misalnya, kepada pasangan? Jangan remehkan perihal kebohongan keuangan ini, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Endowment for Financial Education pada tahun 2011 menemukan bahwa pada 68% kesempatan, 16% menyebabkan pernikahan berakhir.

Dan berdasarkan UU no 23 tahun 2004 kebohongan finansial termasuk dalam KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), KDRT Finansial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Survei Harris Poll tahun 2016, 42% orang yang memiliki pasangan melakukan beberapa bentuk kebohongan keuangan dalam hubungan mereka.Apa saja bentuk-bentuk “perselingkuhan” kebohongan keuangan ini?

BOHONG PENDAPATAN
Jangankan pendapatan, tentang gaji pun banyak orang yang tidak jujur terhadap pasangannya. Pasangan tidak pernah diberi tahu, tentang gajinya, baik dari slip atau transferan, yang ada pokoknya setiap bulan ditransfer sekian rupiah ke rekening istri misalnya. Lebih parah lagi, sekian rupiah tersebut terserah cukup atau tidak, suami/pasangan tidak mau tahu.

Lha memang beda ya antara gaji dan pendapatan? Pendapatan biasanya berupa gaji ditambah dengan tunjangan-tunjangan, termasuk bonus, komisi, THR, dll. Jika tentang gaji saja bohong, sangat mungkin tentang pendapatan lain juga tidak jujur.

Namun ada juga pasangan yang sepakat menyerahkan gaji sepenuhnya dalam pengelolaan istri, sedangkan sumber lain dikelola sendiri oleh suami sebagai “uang laki-laki”. Perihal pengelolaan keuangan rumah tangga ini bisa disepakati, untuk menghindari kebohongan pendapatan.

BOHONG TENTANG KEPEMILIKAN DAN JUMLAH UTANG
Banyak yang tidak jujur terhadap pasangannya tentang utang, memiliki utang namun mengatakan tidak, atau utang 10 hanya disampaikan 5 misalnya, hingga menyembunyikan tagihan kartu kredit.

Hal ini tidak akan menjadi masalah asal pasangan yang punya utang terus hidup sampai utangnya lunas. Menjadi masalah ketika pasangan yang punya tanggungan utang, tak mampu lagi membayar akibat tak berpenghasilan lagi atau putus usia, sehingga beban utang menjadi beban pasangan atau ahli warisnya.

Jika harta warisan atau dana darurat mencukupi, dapat digunakan untuk membayar utang, namun jika tidak ada, pasangan atau ahli waris memikul beban warisan utang yang harus dilunasi.

Maka sebaiknya perihal utang, baik memiliki atau tidak, jujur terhadap pasangan berikut jumlahnya, juga jika ada piutang di pihak lain, disertai bukti. Sehingga jika suatu hari terjadi hal-hal yang tidak diiinginkan pasangan ataupun ahli waris tidak kaget lagi.

Wuih serem ya, ternyata hal ini bisa menimbulkan permasalahan keuangan dan rumah tangga di kemudian hari. Materi ini masuk ke dalam materi planning rumah tangga di kelas dan workshop Perencana Keuangan.

Itu sebabnya direkomendasikan bagi anda calon keluarga baru atau bahkan yang sudah berkeluarga untuk mengikuti kelas dan workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia https://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates http://ow.ly/pxId30gC3BB.

Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan info http://bit.ly/CPM0718 dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksa Dana, info http://bit.ly/WRD0718.

Selain itu, atas permintaan banyak orang maka kami juga mengadakan workshop 1 hari tentang Property cara memilih dan berbisnis sewa-sewaan property, info bit.ly/PROP0818.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning di July ini info http://bit.ly/BFP0718, dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Agustus info http://bit.ly/INFP0818 dan http://bit.ly/ADFP0818.

Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com. Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami “Seputar Keuangan” atau klik t.me/seputarkeuangan.

Apakah hanya 2 kebohongan itu saja? Belum. Masih banyak kebohongan lain yang akan kita bahas di artikel berikutnya. Tunggu artikelnya.

Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.

(ang/ang)