Blog

losandes.biz: Kenapa Rusia Invasi Ukraina Mengenal Aneksasi Krimea Perjanjian Minsk hingga Kekhawatiran Barat terhadap Putin


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Kenapa Rusia Invasi Ukraina Mengenal Aneksasi Krimea Perjanjian Minsk hingga Kekhawatiran Barat terhadap Putin yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Suara.com – Konflik yang meningkat antara Rusia dan Ukraina menyita perhatian dunia belakangan ini dan Ukraina timur telah menjadi lokasi perang proksi antara kedua negara. Pertanyaannya, kenapa Rusia invasi Ukraina?

Penjelasan kenapa Rusia invasi Ukraina sebenarnya dapat ditarik lebih jauh sebelum tahun ini. Tepatnya, ketika Rusia mulai menguasai daerah Krimea dari Ukraina.

Menyadur CNBC, setelah aneksasi Rusia atas Krimea dari Ukraina tahun 2014, separatis pro-Rusia memproklamirkan dua republik di bagian timur negara itu: Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.

Hal ini yang membuat pemerintah Ukraina khawatir dan sejak saat itu, terjadi bentrokan dan pertempuran di wilayah tersebut, yang dikenal sebagai Donbas, antara pasukan Ukraina dan separatis.

Baca Juga:Viral Pasangan Ukraina Ini Menikah di Tengah Invasi Rusia, Langsung Gabung Pasukan Pertahanan

Jerman dan Prancis pernah mencoba menengahi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina, yang dikenal sebagai “Perjanjian Minsk.” 

Dan meskipun pertempuran di Donbas sudah diselingi dengan periode gencatan senjata, baik Ukraina dan Rusia kerap menuduh satu sama lain telah melanggar ketentuan kesepakatan dan pertempuran dilanjutkan.

Konflik bersenjata di Donbas, yang sering digambarkan sebagai “perang”, menelan banyak korban jiwa sekitar 13 ribu hingga 14 ribu orang. Penghitungan akurat sulit dicapai, karena sifat konflik yang mirip perang saudara.

Pada hari Selasa, Putin mengatakan kepada wartawan bahwa “perjanjian Minsk sudah ‘mati’ jauh sebelum pengakuan [pada hari Senin] kemarin” dan sekali lagi menyalahkan Kiev atas kegagalan mereka.

Rusia sering membantah telah mendukung separatis di Ukraina timur yang dituduh memasok perangkat keras militer kepada pemberontak dalam upaya untuk merusak pemerintah, kedaulatan, dan stabilitas politik Ukraina.

Baca Juga:Perang Siber, Situs Pemerintahan Ukraina Mendapatkan Serangan DDos dari Rusia

Setelah invasi dan aneksasi Krimea yang mendorong sanksi internasional terhadap Rusia, para pejabat Barat khawatir tujuan akhir Putin adalah menyerang Ukraina lebih banyak dan mendirikan rezim pro-Rusia di Kiev.