Blog

losandes.biz: Main Tekateki Silang dan Makan Pisang Tingkatkan Daya Ingat Lansia


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Main Tekateki Silang dan Makan Pisang Tingkatkan Daya Ingat Lansia yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, Beritasatu.com – Mengonsumsi pisang dan main atau mengisi teka-teki silang adalah salah satu cara menjaga daya ingat lansia. Pernyataan ini bukan guyonan melainkan sebuah kebiasaan yang disarankan oleh Guru Besar Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Ir Ali Khomsan MS.

“Konsumsi kalium penting untuk menjaga daya ingat pada lansia, dan salah satu sumber kalium yang baik adalah pisang,” tulis Prof Ali Senin (24/7/2023).

Selain mengonsumsi makanan kaya kalium, Ali juga menyebutkan bahwa bermain teka-teki silang dapat bermanfaat untuk melatih otak seorang lansia dan meningkatkan daya ingat mereka.

Ali menjelaskan bahwa fungsi otak dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia, seperti munculnya gangguan daya ingat dan kecenderungan lupa. Bahkan pada masa balita, kekurangan gizi juga dapat mempengaruhi perkembangan otak dan mengganggu kecerdasan.

Oleh karena itu, Ali menekankan bahwa pemenuhan gizi yang baik harus dimulai sejak masa balita dengan mengonsumsi makanan yang mengandung omega 3 dan 6 serta zat besi.

“Beberapa gizi yang berhubungan dengan fungsi otak adalah omega 3 dan 6, sedangkan zat besi dan nutrisi lainnya berperan dalam meningkatkan konsentrasi. Bagi anak usia balita, omega 3 dan 6 menjadi senyawa penting untuk perkembangan kecerdasan,” jelas Ali.

Bagi anak balita, Ali menyarankan untuk melatih dan mengasah motorik kasar dan halus guna mendukung perkembangan otak mereka. Selain itu, permainan yang dapat mengasah kognitif dan daya ingat juga perlu dilatihkan pada anak balita.

Sebagai penutup, Ali memberikan contoh bekal yang dapat dibawa anak ketika masuk sekolah, seperti cemilan bergizi berupa buah atau pisang goreng.

“Bekal yang sebaiknya berupa camilan sehat, misalnya buah, termasuk pisang goreng yang lebih baik daripada sekedar gorengan biasa,” tutup Prof Ali Khomsan.