Blog

losandes.biz: Pakai Teknologi AS Rusia Tuduh Ukraina Ciptakan Tentara Super Mirip Pasukan Sparta


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Pakai Teknologi AS Rusia Tuduh Ukraina Ciptakan Tentara Super Mirip Pasukan Sparta yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNKALTIM.CO – Sergei Markov, mantan penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan militer Ukraina tengah menyiapkan pasukan tempur dengan kaliber bak pasukan Sparta pada zaman Yunani Kuno.

Caranya, Markov menyebut, Ukraina dibantu oleh teknologi Amerika Serikat dan Inggris, mengubah para tentara mereka menjadi kaum homoseksual layaknya pasukan Sparta.

Dilansir dari Tribunnews.com, Markov juga menyatakan, pasukan Ukraina dengan orientasi homoseksual ini akan disiapkan pada 2025 mendatang.

Sergei Markov melontarkan hal itu saat muncul di televisi pemerintah Rusia, baru-baru ini.

Pernyataan Markov datang di tengah serangan balik terbaru Ukraina melawan Rusia.

Serangan balik Ukraina ke Rusia sudah berlangsung sekitar 2 bulan sejak dimulai pada Juni silam.

Militer Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berusaha merebut kembali kendali atas wilayah yang telah dikuasai Rusia, termasuk Krimea, yang dianeksasi Moskow pada 2014.

Diketahui, Putin meluncurkan invasi Rusia dengan label “operasi militer khusus” ke Ukraina pada Februari 2022, dengan maksud secara cepat menguasai wilayah Timur negara tersebut.

Sejauh ini, Ukraina, yang upaya pertahanannya lebih kuat dari perkiraan lantaran didukung oleh Barat, bisa mencegah Kremlin mencapai tujuannya selama hampir satu setengah tahun.

Sergie Markov juga mengklaim kalau perdamaian yang diselenggarakan oleh Arab Saudi akhir pekan ini menjadi akal-akal Amerika Serikat dan Ukraina untuk mengulur waktu demi menyiapkan pasukan.

Diketahui, Ukraina dan sekutu-sekutunya mencari dukungan global untuk rencana perdamaian yang dibahas dalam pembicaraan yang diselenggarakan oleh Arab Saudi tersebut.

VoA melansir, Ukraina dan para diplomat Barat berharap pertemuan di kota pelabuhan Jeddah, di Arab Saudi itu, menjadi kesempatan bagi para pihak terkait untuk menyepakati prinsip-prinsip utama untuk menginformasikan setiap perjanjian perdamaian apapun yang akan mengakhiri perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

Hanya, pihak Rusia justru tidak diundang dalam pembicaraan damai tersebut.