Blog

losandes.biz: Piala Dunia 2022 Lionel Messi menjaga mimpi Argentina jadi juara dunia setelah cetak gol di pertandingan ke1000


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Piala Dunia 2022 Lionel Messi menjaga mimpi Argentina jadi juara dunia setelah cetak gol di pertandingan ke1000 yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

  • Shamoon Hafez dan Andy Cryer
  • Wartawan BBC Sport di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan

Di Piala Dunia kelimanya, sang ‘pesulap’ akhirnya mencetak gol kemenangan pertamanya di Qatar.

Berkat kemenangan 2-1 melawan Australia, Argentina mengambil satu langkah untuk mengakhiri penantian 36 tahun mereka untuk gelar Piala Dunia ketiga.

“Muchachos, ahora nos volvimo’ a ilusionar.”

Ini adalah petikan lagu Argentina yang telah menjadi viral di negara itu.

Lirik yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti “Bung, sekarang kita semangat lagi” – dinyanyikan para suporter sebelum, saat, dan sesudah pertandingan.

Ketegangan terasa di sekitar Stadion Ahmad bin Ali setiap kali sepatu pemain kidal itu menyentuh bola, dan ia mengguncang stadion dengan gol pembuka yang menakjubkan.

Ketika bola jatuh kepadanya di kotak penalti, dengan hati-hati dan tanpa ragu pemain berusia 35 tahun itu mengeksekusinya ke sudut gawang Australia untuk mengirim Argentina ke perempat final.

“Sungguh luar biasa semangat, energi, dan kegembiraan para fans. Sulit dipercaya. Mereka menjalaninya dari dalam dan saya melihat bagaimana mereka menderita dan menikmatinya. Itu spektakuler. Mereka sangat bersemangat, seperti semua orang Argentina.”

Mantan kapten timnas Inggris yang kini menjaid pengamat sepak bola BBC Sport, Alan Shearer, berkata: “Kita sangat beruntung bisa berada di stadion ini untuk menyaksikan dia. Sungguh penampilan luar biasa darinya, kita telah berbicara tentang kemampuannya, rasa lapar, dan hasratnya.

“Kemampuannya untuk berlari dengan bola yang menarik begitu banyak pemain, memungkinkannya untuk mengalihkan perhatian lawan dari rekan-rekan satu timnya.

Saat melawan Australia, ia menyelesaikan 90% operannya, menciptakan empat peluang, dan menyentuh bola sembilan kali di area lawan.

Bos Socceroos–julukan timnas Australia– Graham Arnold, menambahkan: “Dia luar biasa. Salah satu pemain terhebat yang pernah ada. Kami benar-benar berusaha untuk tidak terlalu kagum kepadanya, tetapi dia memang luar biasa.

“Argentina pasti sangat bangga dan bahagia memiliki pemain sekaliber itu.”

Banyak kesamaan dengan 1986?

Di bawah bimbingan Lionel Scaloni, Argentina menargetkan gelar juara dunia ketiga – terakhir kali diraih pada tahun 1986 dengan bantuan Diego Maradona.

Presenter BBC dan mantan striker timnas Inggris, Gary Lineker, bermain melawan Maradona pada babak perempat final Piala Dunia 1986. Kala itu, sang bintang Argentina menyentuh bola ke dalam gawang untuk mencetak gol perdana di pertandingan itu – yang sejak itu disebut gol “tangan Tuhan”.

Lineker berkata: “Ini sedikit mengingatkan saya pada tahun 1986 dan Argentina dengan Maradona. Sulit dilawan, tangguh, bertahan dalam permainan yang sulit dan mampu melewatinya.

“Ia melakukan hal-hal yang saya tidak pernah lihat pemain lain melakukannya, kecuali Maradona. Dan dengan adanya dua pemain itu, keduanya kidal dan dari negara yang sama, dua-duanya berbadan pendek…

“Itu dua era yang berbeda, dan saya menikmati keduanya.”