Blog

losandes.biz: PKB Undang Pakar dan Akademisi Minta Masukan untuk Pemenangan Pemilu 2024


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: PKB Undang Pakar dan Akademisi Minta Masukan untuk Pemenangan Pemilu 2024 yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Bendahara Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bambang Susanto mengungkapkan, partainya akan menggelar acara talkshow bertajuk “PKB Mendengar: Gus Imin Pilih Siapa” dengan mengundang para pakar dan akademisi, pada Selasa (1/8/2023).

Acara yang digelar di Kantor DPP PKB ini dimaksudkan untuk mematangkan strategi pemenangan partai dan Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam menghadapi Pemilu 2024.

Bambang menyebutkan, para pakar politik dan akademis yang diundang antara lain, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, serta Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan.

Kemudian, CEO Polmark Research Center Eep Saefullah Fatah, Restika Herlambang dari Indikator Indonesia, serta Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno.

“Para pakar yang diundang dinilai mempunyai kapasitas cukup untuk membedah peta politik Indonesia serta mampu memberikan masukan strategis bagi PKB dalam menghadapi Pemilu 2024,” ujar Bambang.

Dalam menghadapi Pemilu, Bambang mengatakan, PKB dan Muhaimin memiliki keunggulan komparatif dalam menghadapi Pemilu 2024.

Pertama, PKB dinilai sangat identik dengan Nahdlatul Ulama (NU) yang mempunyai basis massa sangat besar. Kedua, PKB menjadikan Provinsi Jawa Timur sebagai basis tradisional yang seringkali menjadi penentu kemenangan dalam Pilpres.

“Keunggulan komparatif dalam Pemilu 2024 harus mampu dikomparasikan PKB menjadi keunggulan mutlak sehingga PKB mampu meraih target 100 kursi di DPR RI dan mengantarkan Gus Imin sebagai pemenang Pilpres 2024,” tutur dia.

Kendati begitu, kata Bambang, pihaknya mempunyai beberapa tantangan yang membutuhkan solusi konkret dalam mengahadapi pemilu, antara lain belum meratanya perolehan suara PKB, utamanya di daerah-daerah pemilihan luar Jawa.

“Kehadiran para pakar dan akademisi kami harapkan memberikan masukan konstruktif terkait apa yang harus dilakukan oleh struktur PKB dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada,” ujarnya lagi.

Selain itu, Bambang menambahkan, di internal PKB juga terjadi dinamika terkait posisi terbaik Cak Imin dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Tunjukkan Keakraban dengan Ganjar, Anies: Lawan dalam Pemilu adalah Teman Demokrasi

Menurutnya, sebagian pengurus PKB menghendaki Muhaimin melakukan penjajakan koalisi lain di luar Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

“Namun sebagian pengurus lain masih ngotot agar PKB tetap berada dalam KKIR yang sudah hampir setahun berjalan,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.