Blog

losandes.biz: Profil Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Profil Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, Beritasatu.com – Karier politik Airlangga Hartarto mulai menanjak sejak dipercaya sebagai wakil bendahara DPP Partai Golkar periode 2004-2009. Ketika itu Golkar dipimpin Jusuf Kalla yang juga menjabat sebagai wakil presiden.

Jabatan wakil bendahara membuat Airlangga Hartarto masuk dalam lingkaran elite DPP Partai Golkar. Kepemimpinan Partai Golkar mulai dilanda gonjang-ganjing pada akhir masa kepemimpinan Aburizal Bakrie yang menggantikan Jusuf pada 2014. Ketika itu muncul dualisme dalam Partai Golkar. Ada Aburizal Bakrie, ada juga Agung Laksono. 

Baca Juga: Golkar Punya Peluang Pertahankan Posisi pada Pemilu 2024 

Dualisme kepemimpinan itu mereda setelah tercapai kesepakatan rekonsiliasi yang dipimpin mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, pada awal 2016. Kedua kubu sepakat menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) pada pertengahan 2016. Dualisme kepemimpinan resmi berakhir pada 17 Mei 2016 ketika Setya Novanto terpilih sebagai ketua umum dalam Munaslub Golkar di Bali.

Infografik Airlangga Hartarto.

Kepemimpinan Airlangga Hartarto di Partai Golkar berlanjut setelah kembali terpilih menjadi ketua umum dalam Munas Partai Golkar di Jakarta pada 4 Desember 2019. Ketika itu sempat muncul drama persaingan merebut jabatan ketua umum, terutama dengan Bambang Soesatyo (Bamsoet). Namun, Bamsoet dan beberapa calon ketua umum mengundurkan diri, sehingga Airlangga menjadi satu-satunya calon dan hingga kini memimpin Partai Golkar. 

Di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, Golkar mampu mempertahankan posisi sebagai parpol terbesar kedua di DPR pada Pemilu 2019. Sebelumnya, Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie juga sukses membawa Golkar meraih kursi terbanyak kedua di DPR. Prestasi itu memang belum sebanding dengan pencapaian Akbar Tandjung yang membawa Golkar merebut kursi terbanyak di DPR pada Pemilu 2004. 

Golkar pun terus mempertahankan eksistensinya sebagai “parpol pemerintah”. Buktinya, elite Partai Golkar selalu berada dalam kabinet saat Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo menjadi presiden selama dua periode. Sebagai ketua umum Golkar dan pengusung Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019, Airlangga Hartarto dipercaya sebagai menko perekonomian, setelah pada periode sebelumnya menduduki kursi menteri perindustrian.