Blog

losandes.biz: Ridwan Kamil Banggakan Smart Green House Apa Canggihnya


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Ridwan Kamil Banggakan Smart Green House Apa Canggihnya yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Garut

Gubernur Jabar Ridwan Kamil baru saja meresmikan Smart Green House di Kecamatan Wanaraja, Garut. Smart Green House disebut bisa menghasilkan produk pertanian dengan efisien. Lantas, bagaimana cara kerjanya?

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu meresmikan Smart Green House pertama di Jabar yang terletak di kawasan Cikole, Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja, Garut, pada Rabu (27/1) kemarin.

Smart Green House itu dikelola Agro Jabar, salah satu BUMD yang dimiliki Pemprov Jabar. Smart Green House disebut Kang Emil memiliki teknologi mutakhir dalam pertanian yang bisa menghemat lahan dan air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Menggunakan teknologi yang bisa menghemat air, mengatur air, sehingga petani bisa menumbuhkan produknya sampai 12 bulan. Dimulai di Wanaraja, Garut ini,” kata Kang Emil.

Smart Green House diklaim bisa melakukan proses pertanian dengan efisien, yakni dengan sistem irigasi tetes, atau yang disebut Kang Emil sebagai metode pertanian infus. Dikatakan sebagai metode pertanian infus karena proses penyiraman tanaman tidak berlangsung seperti biasa, melainkan dengan cara ditetes.

Air yang diteteskan ke setiap tanaman disalurkan dari sebuah mesin di dalam Smart Green House menggunakan paralon dan selang kecil langsung ke setiap pot yang diisi tanaman. Mesin ini mengatur penetesan air secara otomatis.

Selain menggunakan teknik penyiraman mutakhir yang bisa menghemat air, teknik bertani menggunakan Smart Green House juga bisa membuat lahan pertanian lebih produktif, bahkan para petaninya bisa full bercocok tanam selama 12 bulan dalam satu tahun. Sebabnya, teknik bertani ini dilangsungkan di dalam ruangan.

“Tidak terpengaruh oleh perubahan iklim. Sehingga, bisa bercocok tanam full selama 12 bulan,” kata Ridwan Kamil.

Teknologi penetesan atau infus. Foto: (Hakim Ghani/detikcom)

Dirut Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan, metode smart farming dengan teknologi infus ini merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh Pemprov Jabar sebagai bagian dari era pertanian 4.0.

Teknologi ini untuk pertama kalinya diluncurkan di Kabupaten Garut dan akan menjadi percontohan untuk diterapkan di seluruh daerah di Jawa Barat. Di Garut, Smart Green House didirikan di lahan seluas 3 ribu meter persegi di kawasan Cikole, Wanaraja.

“Kami melakukan smart farming dengan teknologi infus dan yang pertama kami membangun Smart Green House 3 ribu meter di Wanaraja, Garut,” katanya.

Ada beragam tanaman yang ditanam di dalam Smart Green House dan memanfaatkan teknologi infus. Seperti tomat jenis beef dan cherry, paprika, melon, selada, hingga mentimun.

“Jelas kami sangat mengapresiasi ini. Teknologi yang bisa membuat pertanian menjadi lebih efektif dan efisien,” ungkap Helmi.

Green House dan teknologi penyiraman infus atau tetes yang dikembangkan oleh Pemprov Jabar ini rencananya akan dikolaborasikan dengan program Petani Millenial yang rencananya baru akan dilangsungkan pada bulan Februari 2021.

Pemprov Jabar akan mencari sekitar 5 ribu anak muda untuk menjadi petani dan tinggal di desa. Para pemuda itu akan dimodali dan diberi tanah Pemprov Jabar untuk digarap menggunakan sistem sama yang diterapkan di Smart Green House.

Alat pengatur tetesan air. Foto: (Hakim Ghani/detikcom)

Simak Video “Pesona Keindahan Kawah Hujan di Komplek Geothermal Kamojang Garut”
[Gambas:Video 20detik]

(ern/fay)