Blog

losandes.biz: Sejarah Singkat Ukraina Halaman all


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Sejarah Singkat Ukraina Halaman all yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Ukraina adalah sebuah negara di wilayah Eropa Timur, yang berbatasan dengan Rusia, Belarus, Polandia, Slowakia, Hongaria, Rumania, dan Moldova.

Ukraina memiliki wilayah seluas sekitar 603.628 kilometer persegi, menjadikannya negara terluas kedua di Eropa setelah Rusia.

Ukraina secara resmi menjadi negara merdeka pada 1991, setelah melepaskan diri dari Uni Soviet.

Namun, setelah itu, Ukraina sempat menjadi wilayah yang dikuasai oleh beberapa negara, seperti Lithuania, Polandia, Turki Ottoman, Austria-Hungaria, dan Rusia.

Berikut ini sejarah negara Ukraina.

Baca juga: Sejarah Hubungan Rusia dan Ukraina

Sejarah awal Ukraina

Wilayah Ukraina sudah diduduki oleh manusia purba Neanderthal pada sekitar 43.000-45.000 SM.

Sedangkan manusia modern mulai menduduki wilayah ini pada sekitar 32.000 SM, yang dibuktikan dengan adanya Peradaban Gravetium di Pegunungan Krimea.

Kemudian, sekitar 4.500 SM, Ukraina diduduki oleh Peradaban Kukuteni dan Tripila, yang berkembang hingga wilayah Sungai Dnieper.

Setelah itu, Ukraina diduduki oleh bangsa Kimmeri, Skithia, dan Sarmatia, hingga menjadi bagian dari Kerajaan Skithia pada sekitar 700-200 SM.

Bangsa Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan Bizantium juga pernah menguasai Ukraina hingga sekitar abad ke-6.

Selanjutnya, pada abad ke-7, Ukraina menjadi pusat peradaban Bulgaria Raya, hingga kemudian dikuasai oleh bangsa Khazar.

Baca juga: Kekaisaran Rusia: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Keruntuhan

Era Rus Kiev

Sejak awal Masehi, Ukraina selalu dikuasi oleh bangsa-bangsa asing. Bangsa Rus, yang berasal dari Skandinavia, diketahui mendiami wilayah ini pada abad ke-9.

Mereka kemudian mendirikan federasi politik Rus Kiev yang berpusat di Lembah Sungai Dnieper pada sekitar tahun 880.

Kiev menjadi kota terpenting Bangsa Rus yang menjadi peletak dasar kebangsaan Ukraina dan Rusia.

Rus Kiev pun menjadi salah satu negara yang kuat di Eropa pada abad ke-10 dan abad ke-11.

Adapun Rus Kiev mengalami masa keemasan saat Vladimir I naik takhta dan memerintah dari tahun 980 hingga 1015.

Kepemimpinan Vladimir I ini mengubah wajah Bangsa Rus menjadi pemeluk agama Kristen Byzantium.

Sedangkan pada masa pemerintahan Yaroslav (1015-1054), putra Vladimir I, Rus Kiev mengalami perkembangan di bidang budaya dan militer.

Baca juga: Bangsa Arya: Asal-usul, Ciri-ciri, dan Hasil Kebudayaan

Namun, Rus Kiev terpecah akibat dari perebutan kekuasaan pada masa kekuasaan Mstislav I (1125-1132).

Rus Kiev pun hancur setelah diserang oleh Bangsa Mongol pada abad ke-13. Setelah itu, Ukraina berada di bawah kekuasaan Danylo dari Kerajaan Galisia–Volhynia.

Ukraina era modern awal

Setelah berada di bawah Kerajaan Galisia-Volhynia, Ukraina dikuasai Kerajaan Polandia pada 1569.

Di bawah Kerajaan Polandaia, Ukraina tumbuh menjadi koloni-koloni yang ditandai dengan berdirinya kota dan desa baru.

Selain itu, warga lokal yang dikenal sebagai orang Kazaki mendaftarkan diri sebagai tentara perbatasan guna menjaga wilayahnya dari serangan Turki Ottoman dan Kekaisaran Rusia.

Orang Kazaki yang menjadi tentara terbukti sangat tangguh, lalu diperlakukan seperti budak.

Baca juga: Kekaisaran Rusia: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Keruntuhan

Setelah itu, Orang Kazaki memberontak kepada pemerintahan Kerajaan Polandia pada 1648, yang dikenal dengan Pemberontakan Khmelnytsky.

Mereka berhasil memberontak lalu mendirikan Negara Kazaki atau Hetmanat Kazaki sebagai penguasa Ukraina.

Namun, Negara Kazaki berada di tengah rivalitas militer antara Turki Ottoman, Polandia-Lithuania, dan Kekaisaran Rusia.

Pada akhirnya, wilayah Ukraina menjadi tumbal, hingga berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Austria-Hungaria.

Mulai pertengahan abad ke-17, wilayah Ukraina secara perlahan masuk ke Kekaisaran Rusia.

Setelah 1795, Ukraina dipecah menjadi dua bagian, wilayah barat menjadi milik Austria-Hungaria, sedangkan sisanya menjadi wilayah Kekaisaran Rusia.

Baca juga: Sejarah Singkat Abad Pertengahan di Eropa

Ukraina bagian dari Uni Soviet

Kekaisaran Rusia runtuh pada 1917, setelah peristiwa Revolusi Bolshevik atau Revolusi Oktober.

Ukraina kemudian membentuk pemerintahan sementara dan memproklamirkan dirinya sebagai republik dalam struktur Federasi Rusia.

Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 25 Januari 1918 dengan nama Republik Sosialis Soviet Ukraina.

Namun, pemerintahan Republik Sosialis Soviet Ukraina mengalami kesulitan serius.

Mereka harus menghadapi oposisi Bolshevik dan aktivitas kontra-revolusioner di dalam negeri.

Jerman dan Austria sempat memberikan batuan, tetapi kedua negara ini terpaksa enyah setelah kekalahan Blok Sentral.

Alhasil, setelah terjadinya perang saudara sejak 1918-1920, Republik Sosialis Soviet Ukraina akhirnya menjadi bagian dari Uni Soviet.

Baca juga: Revolusi Oktober: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Ukraina menyatakan kemerdekaan

Usai Perang Dunia II (1939-1945), Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet muncul sebagai dua kekuatan besar yang berbeda ideologi.

AS menganut paham liberal, sementara Uni Soviet komunis. Perbedaan inilah yang kemudian memicu terjadinya konflik yang disebut Perang Dingin (1947-1989).

Perang Dingin berakhir dengan kemenangan di tangan AS. Hal ini berbuntut pada gejolak di Uni Soviet.

Setelah itu, Republik Sosialis Soviet Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet pada 24 Agustus 1991.

Republik Sosialis Soviet Ukraina kemudian mengganti namanya menjadi Ukraina.

Referensi:

  • Putin, Vladimir. (2015). Pidato Bersejarah Presiden Rusia. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.