Blog

losandes.biz: Seminggu Operasi Patuh Jaya Paling Banyak Pelanggaran Lawan Arus dan Tidak Pakai Helm


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Seminggu Operasi Patuh Jaya Paling Banyak Pelanggaran Lawan Arus dan Tidak Pakai Helm yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya sejak tanggal 10 Juli sampai 23 Juli 2023. Selama seminggu, tercatat ribuan pengendara kena tilang.

Diketahui, terdapat 14 jenis pelanggaran lalu lintas yang menjadi fokus dalam operasi ini.

Beberapa di antaranya adalah pelanggaran melawan arus, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menggunakan HP saat mengemudi, dan tidak menggunakan helm SNI (standar nasional Indonesia).

Baca juga: Operasi Patuh Jaya di Jakarta, 3 Titik Ini Rawan Pelanggaran Lalu Lintas

Dalam pelaksanaannya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, sebanyak 1.358 pengendara ditilang dan 7.320 pelanggaran lainnya ditegur sejak operasi dimulai.

“Hari pertama terdapat 517 perkara, di hari kedua ada 345 perkara, hari ketiga sebanyak 496 perkara,” kata Trunoyudo dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).

Pelanggaran terbanyak pada pengendara sepeda motor, yaitu 373 pengendara terkena tilang karena tidak menggunakan helm.

Jumlah itu terjerat tilang secara manual maupun melalui electronic traffic law enforcement (ETLE).

Memasuki hari keempat, Trunoyudo melanjutkan ada 1.854 pengendara kena tilang melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

“Sebanyak 1.854 pengendara kena tilang ETLE di hari keempat operasi,” ujar dia.

Menurut Trunoyduo, pelanggaran terbanyak yang ditemukan dalam operasi tersebut yakni pengendara sepeda motor yang melawan arus.

Tercatat, sebanyak 952 pengendara motor yang tercatat melawan arus sampai hari keempat Operasi Patuh Jaya 2023.

Pelanggaran terbanyak selanjutnya yakni pengendara motor yang tidak memakai helm

“Pengendara motor yang lawan arus tercatat ada 952 orang. Sementara yang tidak memakai helm ada 778 orang,” kata dia.

Sementara itu, ada ratusan pengendara yang tertangkap tak memakai seatbelt memasuki hari keempat operasi ini.

“Sebanyak 766 pengendara mobil kena tilang karena tidak memakai seatbelt, 79 pengendara bermain ponsel, dan 50 pengendara melebihi kecepatan normal,” ujar dia.

Andalkan ETLE dalam Operasi Patuh Jaya

Baca juga: 3 Hari Operasi Patuh Jaya 2023, Ribuan Kendaraan Ditilang dan Ditegur

“Kalau kami masih menggunakan tilang manual akan berat, makanya kami maksimalkan tilang elektronik,” ujar Latif kepada wartawan, Jumat (14/7/2023).

“Meskipun memang tilang manual ini kami maksimalkan di beberapa titik Jakarta,” ujar dia.

Latif melanjutkan, ada tiga lokasi yang dianggap rawan pelanggaran lalu lintas yakni kendaraan melawan arus.

“Beberapa tempat seperti di Jalan Kapten Tendean juga demikian. Juga di Daan Mogot, ini masih ada beberapa tempat yang memang perlu pengawasan,” ujar dia.

Latif mengatakan, jumlah pelanggar paling banyak yakni pengendara motor yang melawan arus.

Ia berharap masyarakat bisa sadar diri dengan pelanggaran tanpa harus ada petugas yang menilang atau mengawasi pelanggaran lalu lintas.

Hal itu dikarenakan rambu-rambu jalanan di Jakarta sudah terpasang dengan jelas.

“Karena rambu-rambu jelas, dan bahayanya pun sudah jelas. Ini yang menjadi sorotan kami,” tambah dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.