Blog

losandes.biz: Tekateki Batu Misterius Beraksara Kuno di Sukabumi Akhirnya Terjawab


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Tekateki Batu Misterius Beraksara Kuno di Sukabumi Akhirnya Terjawab yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Sukabumi

Teka-teki batu bertuliskan aksara kuno dan berhiaskan jejak telapak tangan di Sukabumi akhirnya terjawab sudah. Ternyata, itu bukan peninggalan masa lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, menurut Eldi Khairul Akbar, salah seorang tim peneliti Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi meragukan soal prasasti tersebut berasal dari zaman Sunda Kuna (kuno).

“Jumlah baris yang dapat diamati pada prasasti ini kurang lebih terdapat empat baris, namun pada baris ketiga dan keempat hanya dituliskan setengah saja, kemungkinan karena keterbatasan ruang penulisan pada media batu tersebut,” ungkapnya.

“Berdasarkan analisis awal yang dilakukan, prasasti tersebut ditulis dalam aksara campuran. Ada yang beraksara Jawa Kuna, Deva Nagari, Sunda Kuna, dan beberapa huruf lainya yang belum bisa dipastikan jenis aksara tersebut. Prasasti ini sangat sulit untuk dilakukan pembacaan awal, karena jenis aksaranya yang beragam, sehingga sulit untuk diidentifikasi lebih lanjut,” sambung Eldi.

“Prasasti-prasasti yang berasal dari Masa Kerajaan Sunda Kuna umumnya terbuat dari bahan batu atau logam. Bahasa yang digunakan ada yang berbahasa Melayu Kuna, Sunda Kuna, dan Jawa Kuna dengan aksara yang digunakan adalah Sunda Kuna dan Jawa Kuna. Prasasti-prasasti tersebut dituliskan hanya satu kali, sehingga kedudukannya dianggap suci (sakral) pada masa lalu,” jelasnya.

Prasasti dari zaman Sunda Kuna mayoritas dibuat oleh seorang citralekha atas perintah atau titah dari raja yang sedang berkuasa dan memiliki isi di dalamnya.

Hal tersebut, menurut Eldi tidak lazim dalam penulisan prasasti pada Masa Kerajaan Sunda Kuna. Karena umumnya, prasasti dibuat menggunakan satu jenis aksara saja.

——

Artikel ini telah naik di detikJabar.

Simak Video “Nama 8 Penambang Emas yang Terjebak di Banyumas Diabadikan dalam Prasasti”
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)