Blog

losandes.biz: Tekateki Bisnis Senjata Api Ilegal dalam Kasus Kematian Bripda Ignatius


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Tekateki Bisnis Senjata Api Ilegal dalam Kasus Kematian Bripda Ignatius yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Sebelumnya keluarga Bripda Ignatius mengatakan korban pernah mengeluh dicekoki minuman keras (miras). Tak hanya itu, korban juga mengaku dipaksa transaksi senpi ilegal oleh seniornya. Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum Bripda Ignatius, Jajang.

Bripda Ignatius disebut merasa ketakutan karena seniornya selalu memaksanya mengonsumsi miras, padahal korban tidak suka. Korban pun mengaku kepada keluarga dirinya selalu menolak tawaran miras dan transaksi senpi ilegal.

Jajang melanjutkan, intimidasi dan ketakutan yang dialami korban dimulai sejak awal tahun 2023. Pada 13 Juni lalu, Bripda Ignatius  ahkan sempat curhat ke pacanya bahwa ia sudah tidak kuat lagi menghadapi kelakuan seniornya. Ia pun memasrahkan hidupnya ke Tuhan.

Sementara itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, mengimbau Polri mengusut asal senpi rakitan yang menewaskan Bripda Ignatius sekaligus soal bisnis senjata tersebut. Diketahui, senpi ini dimiliki salah satu tersangka, yakni Bripda IG.

Tak hanya itu, Sugeng menyebut penting untuk memeriksa apakah kedua tersangka betul-betul dalam pengaruh alkohol saat kejadian. Faktor kelalaian juga perlu didalami, mengingat anggota Densus 88 seharusnya sudah ahli soal senpi.

Bripda Ignatius tewas tertembak di Rusun Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor, pada Minggu (23/7/2023). Benda ini mengenai leher dan telinga korban. Bripda IG diduga merupakan pemilik senpi itu, sedangkan Bripda IMS yang menembak. Keduanya saat ini sudah ditangkap dan ditahan.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti