Blog

losandes.biz: Tekateki Hilangnya Ayah Mayat Dalam Karung Kediri


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Tekateki Hilangnya Ayah Mayat Dalam Karung Kediri yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Kediri

Desy Lailatul Khoiriyah (20), warga Desa Banggle, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri ditemukan tewas mengenaskan. Ia diketahui tak bernyawa dalam karung yang dibuang di saluran irigasi sawah Desa Bulupasar, Pagu, Sabtu (8/7).

Ibu korban, Sulastri (45) tak menyangka anaknya harus meninggal dengan cara yang sadis. Ditemui di rumahnya, ia lalu menuturkan kronologi hilangnya Desy sejak Kamis (6/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Semua berawal pada Rabu (5/7). Saat itu suaminya, Suprapto datang ke rumah dan mengantarkannya ke Blitar. Usai mengantarkan, Suprapto kembali lagi ke Ngadiluwih. Meski suami istri, namun selama ini Suprapto dan Sulastri tak tinggal serumah. Sebab, selama ini Suprapto lebih banyak berdomisili di rumah keluarganya di Blitar.

Suprapto hanya sesekali saja mampir ke rumah istrinya di Ngadiluwih. Di rumah Ngadiluwih ini, istrinya tinggal dengan bapaknya, Maryono (75) dan anaknya, Desy.

Sehari setelah mengantarkan Sulastri ke Blitar, Suprapto kemudian menjemput Sulastri. Namun saat tiba di rumah Ngadiluwih, Sulastri kehilangan Desy dan menanyakan ke Suprapto pada Kamis (6/7) pagi.

Mendapat pertanyaan itu, Suprapto bilang kalau Desy pergi mencari pekerjaan ke Lamongan. Sulastri pun tak curiga dengan jawaban Suprapto. Desy sendiri selama ini bekerja di sebuah tempat fotokopi di desa setempat. “Katanya mencarikan pekerjaan di Lamongan,” kata Sulastri, Minggu (9/7)2023).

Pada Kamis pagi itu juga, Suprapto kemudian mengemasi baju-baju milik Desy. Dia beralasan baju-baju ini diminta Desy dan minta dikirimkan ke Lamongan. Dari situ Suprapto maupun Desy hilang tak ada kabarnya.

Mayat Desy yang terbungkus dalam karung sebenarnya sempat ditemukan Imam Hanafi, warga Bulupasar pada Kamis (6/7) siang. Saat itu ia sedang mengairi sawah. Namun setelah dicek ternyata air tak mengalir karena irigasi tersumbat karung putih.

Awalnya, Hanafi tak curiga sebab karung dikira berisi sampah. Ia lalu mengangkat dan meminggirkan di atas pematang agar tak menghalangi aliran air. Namun pada Sabtu (8/7) pagi karung berisi mayat itu baru diketahui warga dan membuat gempar warga Bulupasar.

Kesaksian Paman Dengar Jeritan Desy

Bahrodin, paman Desy menyebut pada Rabu (5/7) malam, ia sempat mendengar jeritan korban dari dalam rumah Sulastri. Kebetulan rumahnya dan korban berdampingan. Saat itu, ia mengira Desy bersama ibunya. Saat mendengar jeritan itu, ia dan Maryono (75), kakek korban, hendak pergi ke pengajian.

“Sewaktu saya mau berangkat pengajian, mendengar suara jeritan. Saya pikir korban sedang bersama ibunya. Ternyata, ibunya tidak ada di rumah. Ibunya sedang di Blitar,” beber Bahrodin, Minggu (9/7/2023).

Itu lah jeritan terakhir Desy sebelum akhirnya dia ditemukan tewas dalam karung. Penyebab Desy menjerit hingga saat ini masih jadi misteri.

Menurut Bahrodin, sepulang dari pengajian pada Rabu malam itu, Maryono mengaku tidak mendapati cucunya berada di rumah. Namun dari situ ia masih belum curiga. Kakek dan ibu korban baru menyadari Desy hilang keesokan harinya atau Kamis pagi (6/7).

Simak Video “Menhub Tinjau Pembangunan Bandara Kediri, Minta Rampung Desember”
[Gambas:Video 20detik]

(abq/dte)