Blog

losandes.biz: Wait and See Pertumbuhan Ekonomi RI Kuatkah Rupiah Hari Ini


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Wait and See Pertumbuhan Ekonomi RI Kuatkah Rupiah Hari Ini yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – Pada akhir pekan pertama bulan ini, mata uang Garuda ditutup sumringah melawan dolar Amerika Serikat (AS) berkat aliran dana masuk yang masih deras sejalan dengan prospek ekonomi Indonesia yang bisa tumbuh positif.

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan Jumat kemarin (4/8/2023) di posisi Rp 15.165/US$, terapresiasi tipis 0,1% di pasar spot. Namun, dalam sepekan rupiah ambles 0,50%. Artinya, mata uang Garuda sudah melemah selama tiga pekan beruntun

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Realisasi tersebut meliputi pasar surat berharga negara (SBN) Rp1,90 triliun dan Rp3,43 triliun di pasar saham.

Data BI per Jumat, 4 Agustus 2023 juga memperlihatkan yield SBN 10 tahun yang naik ke 6,29%

Masuknya aliran dana ke pasar keungan Tanah Air sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang masih positif. Hari ini, Senin (7/8/2023) rupiah akan diwarnai sejumlah data penting dari dalam negeri.

Utamanya rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal-II 2023 yang diperkirakan tetap positif, hanya saja poling CNBC Indonesia memperkirakan angka yang lebih konservatif dibanding proyeksi Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan BI.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,98% (year on year/yoy) dan 3,74% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).

Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% (yoy) pada kuartal I-2023 dan terkontraksi 0,92% (qtq). Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 pada Senin (7/8/2023).

Hasil polling lebih rendah dari proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%. Sementara itu, BI memproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,1% pada periode April-Juni 2023

Tak hanya itu, data cadangan devisa (cadev) akan rilis pekan ini. Hal ini menjadi cukup penting bagi mata uang Tanah Air sebab jadi indikator yang memberikan kekuatan bagi internal dalam menghadapi tekanan eksternal.

Sebelumnya, cadev Indonesia tercatat sebesar US$ 137,5 miliar pada Juni. Nilai tersebut menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 139,3 miliar. Cadev menunjukkan tren penurunan, telah tertekan tiga kali berturut-turut dari titik tertingginya pada bulan Maret 2023.

Menurut BI, penurunan cadangan devisa belakangan terjadi akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Namun, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai didukung stabilitas dan prospek ekonomi dan kebijakan untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang diperketat juga diharapkan bisa membantu cadangan devisa tetap kuat.

Sementara dari eksternal, sejumlah data dari AS dan China akan ikut mewarnai rupiah. Kedua negara tersebut akan merilis sama-sama merilis inflasi.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal, pergerakan rupiah melawan dolar AS berhasil menembus ke bawah garis rata-rata selama 20 jam atau moving average 20 (MA20) yang menunjukkan mata uang Garuda menguat. Dengan begitu, posisi penguatan selanjutnya yang potensi diuji paling dekat ada di garis rata-rata selama 50 jam (MA50) atau di posisi Rp15.155/US$. 

Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected] 

[Gambas:Video CNBC]

Krisis Perbankan Mulai Reda, Rupiah Kembali Bertenaga

(tsn/tsn)