Blog

losandes.biz: Perang Ukraina Daftar kotakota Ukraina yang diserbu Rusia tertera di tembok pusat perbelanjaan


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Perang Ukraina Daftar kotakota Ukraina yang diserbu Rusia tertera di tembok pusat perbelanjaan yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Tak banyak yang dapat dilihat di sini, kecuali peternakan ayam dan gereja yang porak poranda dalam Perang Dunia Kedua.

Tapi ada satu pemandangan yang menyedot perhatian di kota ini: pusat perbelanjaan setempat.

Dengan tulisan ukuran besar ia menulis “Perdamaian untuk Ukraina, Kebebasan untuk Rusia!” Dengan cat merah, ia menuliskan nama-nama kota Ukraina yang telah serbu tentara Rusia.

Mariupol, Bucha, Kherson, Chernihiv, dan banyak lainnya.

“Saya pikir cara ini adalah jalan terbaik untuk menyebarkan informasi,” kata Dmitry kepada Editor Rusia BBC News, Steve Rosenberg di Russko-Vysotskoye.

“Karena selama pekan-pekan pertama perang, rakyat kami tidak tahu apa yang terjadi. Mereka mengira sedang dilakukan operasi khusus untuk membersihkan pemerintah Ukraina dari pecandu narkotika. Mereka tidak tahu bahwa Rusia menggempur kota-kota di Ukraina.”

Dmitry bahkan telah menyulap atap tokonya dengan warna kuning dan biru, warna bendera Ukraina.

Tiba-tiba, dikeluarkan kaleng cat dan kuas dan Dmitry menambah daftar nama-nama kota.

Keterangan gambar,

Cat merah yang menetes dari kuas Dmitry semakin menguatkan pesan yang ingin ia sampaikan.

Borodyanka, Odesa, Irpin… Sebagian cat menetes di dinding, warna merah darah, sehingga ini membuat pesan yang ingin disampaikan semakin kuat.

Dmitry kemudian dikenai denda karena dianggap mendiskreditkan militer Rusia. Namun Dmitry tidak menyesal.

Kremlin ingin mencitrakan Presiden Vladimir Putin sebagai pemimpin yang disokong oleh rakyatnya. Pihak berwenang menegaskan rakyat Rusia mendukungnya untuk menyerbu Ukraina. Dmitry mengatakam klaim itu adalah ilusi.

“Jika Anda bertanya kepada orang-orang di sini, apakah mereka mendukung perang antara Rusia dan Ukraina, dengan menggempur kota-kota, ditambah dengan berbagai dampaknya seperti perang dan kelaparan, mereka akan mengatakan: ‘Apakah Anda gila?!'” kata Dmitry kepada Steve Rosenberg, redaktur Rusia di BBC News.

“Warga Rusia diberi informasi yang keliru. Mereka mendukung operasi militer khusus seperti yang disampaikan kepada mereka lewat TV. Orang mulai menyadari bahwa apa yang sebenarnya terjadi adalah malapetaka.”

“Ia tolol. Tolol! Menutupi tembok dengan sampah!” teriak seorang konsumen. “Lebih baik ia melukis di tembok!”

“Tidak seorangpun menginginkan perang, saya masih ingat Perang Dunia Kedua,” kata Maria Nikolaevena, 87 tahun. “Tak masalah kita tidak menghendaki perang. Mungkin pemerintah kita lebih tahu.”

“Ia punya hak untuk menyampaikan pendapatnya,” kata seorang pemuda bernama Anton. “Dan saya juga khawatir dengan Ukraina, karena menyerang, mengebom negara tetangga adalah sesuatu yang aneh.”

Dmitry Skurikhin paham bahwa cat saja tidak akan membawa perdamaian.

Namun, seperti dilaporkan Steve Rosenberg, jika aksi protesnya ini membuat warga setempat berhenti, berpikir bahkan bertanya maka hal itu, menurutnya, layak dilakukan.