Blog

losandes.biz: Sering Panaspanasan Tanpa Pakai Sunscreen Dokter Wantiwanti Risiko Kanker Kulit


Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, informasi telah menjadi komoditas yang tak ternilai harganya. Dari revolusi digital hingga transformasi teknologi, dunia kita kini tenggelam dalam lautan informasi yang tak pernah kering. Artikel ini mengajak kita untuk melangkahkan kaki ke dalam kompleksitas tatanan informasi saat ini, mengeksplorasi tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola dan memahami gelombang informasi yang terus menggulung. Dari algoritma cerdas hingga arus berita yang tak kenal lelah, mari kita telaah bersama bagaimana kita dapat menjadikan informasi sebagai alat untuk mendobrak batasan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian losandes.biz dengan judul losandes.biz: Sering Panaspanasan Tanpa Pakai Sunscreen Dokter Wantiwanti Risiko Kanker Kulit yang telah tayang di losandes.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Dokter spesialis bedah onkologi sekaligus Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dr M Yadi Permana, SpB(K) Onk menjelaskan, di Indonesia, kasus kanker kulit paling banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki. Kemudian perihal usia, paling banyak dialami oleh masyarakat berusia 40 tahun ke atas.

Menurutnya, faktor pemicu paling besar pada kasus kanker kulit adalah paparan sinar matahari. Bahkan, risiko kanker tersebut bisa mencapai lebih dari 50 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“(Risiko kanker kulit akibat paparan sinar matahari) cukup besar. Ini bisa mencapai 20 sampai 50 persen paparan matahari (menyebabkan kanker kulit). Pada penelitian bahwa ditemukan 50 persen lebih terjadinya kanker kulit,” ungkapnya dalam diskusi daring, Selasa (1/8/2023).

Dalam kesempatan tersebut juga dr Yadi menyoroti, Indonesia adalah negara tropis yang relatif memiliki paparan sinar matahari yang tinggi. Walhasil, penting sekali untuk masyarakat Indonesia memahami upaya proteksi diri dari paparan sinar matahari demi menekan risiko penyakit kanker kulit.